Amortisasi adalah proses melunasi utang dengan cara mencicil pokok pinjaman dan bunga secara bertahap dalam waktu tertentu. Konsep ini juga berlaku untuk menyusutkan nilai aset tak berwujud, seperti lisensi atau hak cipta.
Memahami amortisasi penting untuk membantu Anda mengelola pinjaman dengan lebih baik, mengurangi bunga, dan merencanakan keuangan secara efektif.
Dalam artikel ini, Anda akan belajar cara kerja amortisasi, metode perhitungannya, serta tips praktis untuk mengoptimalkan pembayaran utang.
Apa Itu Amortisasi?
Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Amortisasi adalah konsep alokasi harga perolehan terhadap aset tidak berwujud dan harga perolehan dari aset sumber alam.
Oleh sebab itu, dalam UU PPh pengertian amortisasi juga mencakup pengertian depresiasi atau penyusutan aset seperti yang dikenal dalam dunia keuangan.
Dikutip dari Investopedia, Amortisasi adalah pembayaran utang yang mana angsurannya untuk melunasi pokok kredit dan sisanya untuk pembayaran bunga yang dilakukan secara berkala dalam jumlah tertentu sampai terbayar ketika tanggal jatuh tempo.
Karena perhitungan depresiasi diberlakukan untuk aset tak berwujud seperti hak guna bangunan, hak pakai, hak usaha dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun untuk mendapatkan, memelihara, dan menagih penghasilan.
Dengan depresiasi, pembayaran terdiri dari pokok pinjaman (principal) dan pembayaran bunga (interest). Jadi, semakin banyak pokok pinjaman yang Anda bayar, semakin berkurang juga bunga yang harus Anda bayar.
Pada umumnya, perhitungan ini dapat diberlakukan pada kredit pemilikan rumah, kartu kredit atau kredit mobil.
Jenis-Jenis Amortisasi
Amortisasi Pinjaman
Amortisasi jenis ini mengacu pada pembayaran cicilan pinjaman yang dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Setiap pembayaran terdiri dari dua bagian: pokok pinjaman (jumlah yang dipinjam) dan bunga.
Contohnya adalah pembayaran bulanan untuk kredit rumah (KPR) atau kredit kendaraan. Dengan setiap cicilan, sebagian dari pinjaman Anda dilunasi, sementara sisanya untuk membayar bunga.
Amortisasi Aset Tak Berwujud
Amortisasi ini berkaitan dengan aset yang tidak memiliki bentuk fisik, seperti hak cipta, paten, atau lisensi. Biaya aset ini dihitung dan dicatat secara bertahap selama masa manfaatnya.
Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli lisensi perangkat lunak untuk 5 tahun, biaya lisensi akan dialokasikan setiap tahun selama periode tersebut.
Amortisasi Negatif
Ini terjadi ketika pembayaran bulanan yang Anda lakukan tidak cukup untuk menutupi bunga pinjaman, sehingga saldo utang justru bertambah. Biasanya ditemukan pada jenis pinjaman tertentu dengan skema pembayaran khusus.
Misalnya, dalam beberapa kasus pinjaman pendidikan, Anda hanya membayar bunga minimum selama masa studi, dan pokok pinjaman tetap utuh hingga masa pembayaran penuh dimulai.
Cara Kerja Amortisasi
Amortisasi bekerja dengan cara membagi pembayaran atau pengurangan nilai secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Berikut penjelasan cara kerjanya:
1. Untuk Pinjaman
Saat Anda mengambil pinjaman, misalnya kredit rumah (KPR), pembayaran cicilan bulanan Anda biasanya terdiri dari dua komponen:
Pokok Pinjaman: Bagian dari jumlah pinjaman yang Anda lunasi setiap bulan.
Bunga Pinjaman: Biaya yang dikenakan oleh pemberi pinjaman untuk meminjamkan uang.
Pada awal masa pinjaman, porsi bunga biasanya lebih besar daripada pokok. Namun, seiring waktu, porsi pokok menjadi lebih besar karena saldo utang Anda berkurang.
Ini dijelaskan melalui tabel amortisasi, yang menunjukkan rincian pembayaran pokok, bunga, dan saldo sisa pinjaman setiap bulan.
2. Untuk Aset Tak Berwujud
Dalam kasus aset tak berwujud seperti hak paten atau lisensi, amortisasi bekerja dengan membagi biaya aset tersebut ke dalam beberapa periode selama masa manfaatnya.
Misalnya, jika Anda membeli lisensi senilai Rp10 juta untuk 5 tahun, maka biaya yang dicatat setiap tahunnya adalah Rp2 juta (asumsi menggunakan metode garis lurus).
Dengan cara ini, biaya lisensi tidak langsung dibebankan di awal, tetapi secara bertahap sesuai masa pemakaian.
3. Metode Perhitungan
Ada dua metode umum yang digunakan:
Metode Garis Lurus: Biaya dibagi rata untuk setiap periode. Cocok untuk aset yang nilainya berkurang secara konsisten.
Metode Anuitas (Cicilan Tetap): Digunakan untuk pinjaman, di mana jumlah cicilan tetap sama setiap bulan, tetapi porsi antara pokok dan bunga berubah seiring waktu.
Pengelompokan Amortisasi Berdasarkan Masa Manfaat
Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, metode dan penilaian amortisasi aset tak berwujud dapat dikelompokkan menurut masa manfaatnya sebagai berikut:
Tabel Amortisasi
Metode Amortisasi Secara Fiskal
Pada umumnya, ada 2 jenis metode amortisasi yang diterapkan di bidang keuangan Indonesia, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.
Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus adalah jumlah biaya yang dibebankan setiap tahunnya sama, mulai dari tahun perolehan pinjaman hingga tahun akhir masa manfaat.
Misalnya, Anda membeli lisensi makanan cepat saji (fast-food) McDonald’s dengan masa manfaat selama 4 tahun sebesar Rp100.000.000. Berikut cara menghitung amortisasi pertahunnya:
Cara Menghitung Amortisasi Metode Garis Lurus
¼ x Rp 100.000.000 = Rp 25.000.000,-
Dari perhitungan di atas, Anda harus membayar lisensi McDonald sebanyak Rp25.000.000 setiap tahun. Jadi, pada akhir tahun dapat menulis laporan keuangan seperti:
Beban Amortisasi = Rp25.000.000
Aset Tak Berwujud = Rp25.000.000
Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
Metode saldo menurun adalah menurunnya jumlah biaya yang dibebankan seiring bertambahnya masa manfaat.
Nilai sisa pinjaman diberlakukan penyusutan sekaligus pada tahun dimana masa manfaatnya berakhir.
Jadi, pada tahun perolehan, biaya amortisasi akan lebih besar, kemudian biaya amortisasinya akan semakin kecil pada tahun berikutnya.
Cara Menghitung Amortisasi Metode Saldo Menurun
-
Lisensi McDonald’s tahun pertama
50% x Rp 100.000.000 = Rp 50.000.000.
-
Lisensi McDonald’s tahun kedua
50% x (Rp 100.000.000 – Rp 50.000.000) = Rp 25.000.000.
-
Lisensi McDonald’s tahun ketiga
50% x (Rp 50.000.000 – Rp 25.000.000) = Rp 12.500.000.
-
Lisensi McDonald’s tahun keempat
Karena tahun ke empat adalah akhir masa manfaat lisensi, maka langkah yang harus dilakukan adalah membayar sisa nilai ke dalam akun beban amortisasi.
Jadi, sisa nilai yang harus dibukukan sebesar Rp12.500.000
Bagaimana cara menghemat Rp1.216.059,00 atas pinjaman Anda
Perbedaan harga untuk pinjaman Rp1.000.000,00 dalam 90 hari adalah Rp1.216.059,00.
Penerapan Amortisasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Amortisasi bukan hanya hal yang berhubungan dengan bisnis atau akuntansi, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pengelolaan keuangan pribadi.
Berikut beberapa contoh penerapan amortisasi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Cicilan Pinjaman Rumah (KPR)
Salah satu contoh paling umum adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Ketika Anda membeli rumah dengan pinjaman, Anda tidak membayar seluruh harga rumah secara langsung.
Sebaliknya, Anda membayar cicilan setiap bulan, yang merupakan amortisasi pinjaman.
Setiap cicilan ini akan terdiri dari dua bagian: bunga yang dibayar ke bank dan pokok pinjaman yang Anda lunasi. Dengan setiap cicilan, utang Anda akan berkurang secara bertahap.
2. Cicilan Kendaraan
Selain rumah, banyak orang juga menggunakan pinjaman untuk membeli kendaraan, seperti mobil atau motor. Sama seperti KPR, cicilan kendaraan juga dihitung menggunakan amortisasi.
Pembayaran cicilan kendaraan akan dilakukan setiap bulan, dengan porsi bunga yang lebih besar di awal, dan cicilan pokok yang semakin besar seiring berjalannya waktu.
3. Pembayaran Pendidikan
Jika Anda mengambil pinjaman pendidikan, amortisasi juga berlaku pada pembayaran cicilan pinjaman tersebut.
Misalnya, setelah menyelesaikan pendidikan, Anda mulai membayar cicilan pinjaman pendidikan Anda. Pembayaran ini biasanya terdiri dari pokok pinjaman dan bunga, dengan total cicilan yang tetap setiap bulan.
4. Pembelian Barang dengan Cicilan
Terkadang, Anda juga bisa membeli barang-barang tertentu dengan sistem cicilan, seperti elektronik atau perabot rumah tangga. Dalam kasus ini, pembayaran cicilan juga dihitung menggunakan amortisasi.
Meskipun harga barang mungkin lebih kecil dibandingkan dengan pinjaman rumah atau kendaraan, cicilan tetap dibayar setiap bulan dengan porsi bunga dan pokok yang dihitung secara bertahap.
5. Lisensi atau Langganan Jangka Panjang
Penerapan amortisasi tidak hanya terbatas pada pinjaman atau utang. Amortisasi juga dapat digunakan untuk aset tak berwujud, seperti lisensi perangkat lunak atau langganan jangka panjang.
Misalnya, jika Anda membeli lisensi perangkat lunak dengan biaya Rp12.000.000 untuk 3 tahun, Anda dapat mencatat biaya tersebut secara bertahap, yaitu Rp4.000.000 per tahun, sebagai amortisasi.
6. Pengelolaan Utang Kartu Kredit
Bagi Anda yang memiliki utang kartu kredit, meskipun tidak menggunakan sistem amortisasi secara formal, pengelolaan pembayaran utang kartu kredit bisa diatur seperti amortisasi.
Anda membayar cicilan utang kartu kredit setiap bulan, dan secara perlahan mengurangi saldo utang pokok Anda, meskipun di beberapa kasus bunga bisa sangat tinggi.
Manfaat dan Kekurangan Amortisasi
Memudahkan untuk mengelola keuangan karena Anda tahu berapa jumlah yang harus dibayar setiap bulan.
Memungkinkan untuk melunasi pinjaman atau mengalokasikan biaya aset sedikit demi sedikit, sehingga tidak perlu membayar sekaligus dalam jumlah besar.
Debitur bisa melihat dengan jelas bagaimana pembayaran dibagi menjadi bunga dan pokok.
Membantu debitur memahami berapa banyak utang yang masih tersisa dan kapan pinjaman akan lunas.
Untuk aset tak berwujud, amortisasi membantu mencatat penurunan nilainya secara bertahap, sehingga laporan keuangan lebih akurat dan sesuai dengan kondisi nyata.
Manfaat Amortisasi
Untuk pinjaman besar atau aset jangka panjang, bisa menjadi rumit. Dibutuhkan rumus atau alat khusus untuk memastikan perhitungan yang benar.
Pada pinjaman dengan amortisasi, porsi bunga lebih besar di awal periode pembayaran.
Dalam beberapa jenis pinjaman, pembayaran bulanan mungkin tidak cukup untuk menutupi bunga, sehingga saldo utang justru bertambah.
Lamanya jangka waktu amortisasi mempengaruhi jumlah cicilan. Jika waktu terlalu pendek, cicilan menjadi tinggi dan berat. Jika terlalu panjang, total bunga yang dibayar menjadi lebih besar.
Kekurangan Amortisasi
Tips Mengelola Amortisasi
Mengelola amortisasi dengan baik sangat penting untuk menjaga keuangan tetap sehat. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda.
Pahami Syarat dan Ketentuan Pinjaman
Sebelum mengambil pinjaman, baca dan pahami detailnya, seperti tingkat bunga, jangka waktu, dan cara perhitungan cicilan.
Pastikan Anda mengerti bagaimana pembayaran pokok dan bunga dibagi setiap bulan.
Gunakan Kalkulator Amortisasi
Manfaatkan kalkulator amortisasi yang tersedia secara online untuk menghitung cicilan bulanan, bunga, dan sisa utang Anda. Alat ini membantu Anda memahami skema pembayaran dan merencanakan anggaran dengan lebih baik.
Prioritaskan Pembayaran Pokok
Jika memungkinkan, tambahkan pembayaran ekstra untuk pokok pinjaman. Hal ini dapat membantu mengurangi total bunga yang harus dibayar dan mempercepat pelunasan pinjaman.
Pilih Jangka Waktu yang Sesuai
Sesuaikan jangka waktu pinjaman dengan kemampuan keuangan Anda. Jangka waktu yang lebih pendek akan membuat cicilan bulanan lebih besar, tetapi total bunga yang dibayar lebih kecil.
Sebaliknya, jangka waktu panjang memiliki cicilan lebih ringan, tetapi total bunganya lebih besar.
Hindari Amortisasi Negatif
Pastikan pembayaran Anda cukup untuk menutupi bunga pinjaman. Jika tidak, saldo utang Anda bisa bertambah meskipun Anda rutin membayar cicilan. Ini bisa menjadi beban di masa depan.
Catat dan Pantau Pembayaran
Selalu catat pembayaran cicilan Anda dan pantau sisa utang secara rutin. Dengan begitu, Anda tahu sejauh mana kemajuan pelunasan pinjaman Anda dan bisa segera menangani masalah jika terjadi ketidaksesuaian.
Konsultasi dengan Ahli Keuangan
Jika Anda merasa bingung atau kesulitan dalam mengelola amortisasi, konsultasikan dengan ahli keuangan. Mereka dapat memberikan saran terbaik yang sesuai dengan situasi keuangan Anda.
Aplikasikan Konsep Amortisasi Untuk Manajemen Keuangan Anda
Berhubung KPR, kartu kredit, dan kredit mobil banyak menggunakan perhitungan amortisasi, sehingga penting bagi untuk mengaplikasikan pengetahuan ini untuk mengelola pinjaman.
- Bayarlah utang secara lebih untuk mengurangi jumlah pokok utang lebih cepat. Semakin banyak pokok kredit yang dibayar, semakin berkurang juga bunga yang harus dibayar.
- Hindari mengajukan pinjaman dengan suku bunga tinggi. Pertimbangkan baik-baik suku bunga pinjaman yang diajukan karena akan memiliki dampak besar terhadap manajemen keuangan.
Pertanyaan Umum tentang Amortisasi
Apa itu amortisasi?
Amortisasi adalah proses membayar atau mengurangi utang atau biaya secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Dalam pinjaman, ini berarti membayar cicilan yang terdiri dari bunga dan pokok pinjaman secara rutin, sehingga utang berkurang sedikit demi sedikit.
Bagaimana cara kerja amortisasi?
Amortisasi bekerja dengan membagi pembayaran pinjaman atau biaya aset dalam jumlah yang tetap selama jangka waktu tertentu.
Pada awalnya, lebih banyak pembayaran digunakan untuk bunga, tetapi seiring waktu, porsi pembayaran untuk pokok utang akan semakin besar.
Apa saja jenis amortisasi?
Ada dua jenis utama amortisasi:
- Amortisasi Pinjaman: Digunakan untuk pinjaman, di mana cicilan bulanan dibayar dengan cara membagi antara bunga dan pokok pinjaman.
- Amortisasi Aset Tak Berwujud: Digunakan untuk mengalokasikan biaya pembelian aset yang tidak berwujud (seperti hak paten atau lisensi) secara bertahap selama masa manfaatnya.
Apa perbedaan antara amortisasi dan depresiasi?
Perbedaan utama adalah bahwa depresiasi berlaku untuk aset fisik (seperti mesin atau kendaraan), sementara amortisasi berlaku untuk aset tak berwujud (seperti hak cipta atau perangkat lunak).
Keduanya bertujuan untuk mencatat penurunan nilai atau biaya dari waktu ke waktu.
Apa keuntungan dari amortisasi?
Amortisasi negatif terjadi ketika pembayaran bulanan Anda tidak cukup untuk menutupi bunga pinjaman, sehingga saldo utang Anda malah bertambah.
Ini sering terjadi pada pinjaman dengan bunga tinggi atau pada pinjaman yang pembayaran hanya mencakup bunga saja untuk sementara waktu.
Bagaimana cara menghitung cicilan amortisasi?
Cicilan amortisasi dihitung menggunakan rumus anuitas yang mempertimbangkan pokok pinjaman, tingkat bunga, dan jangka waktu pinjaman.
Anda bisa menggunakan kalkulator amortisasi online untuk menghitungnya secara otomatis.
Apakah saya bisa mempercepat pelunasan pinjaman dengan amortisasi?
Ya, jika Anda ingin melunasi pinjaman lebih cepat, Anda bisa melakukan pembayaran ekstra terhadap pokok utang.
Ini akan mengurangi saldo utang lebih cepat dan mengurangi jumlah bunga yang harus dibayar.
Bagaimana cara melacak sisa utang dalam amortisasi?
Setiap bulan, setelah Anda melakukan pembayaran, Anda bisa memeriksa sisa utang pada laporan amortisasi.
Laporan ini menunjukkan berapa banyak yang sudah dibayar (pokok dan bunga) dan sisa utang yang masih perlu dilunasi.
Semoga penjelasan amortisasi di atas bermanfaat. Jika Anda ingin mendapatkan penawaran terbaik dari bank dan fintech, kami memiliki laman khusus seputar pinjaman online terbaik di Indonesia.