Apa Itu Amortisasi?
Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Amortisasi adalah konsep alokasi harga perolehan terhadap aset tidak berwujud dan harga perolehan dari aset sumber alam.
Oleh sebab itu, dalam UU PPh pengertian amortisasi juga mencakup pengertian depresiasi atau penyusutan aset seperti yang dikenal dalam dunia keuangan.
Dikutip dari Investopedia, Amortisasi adalah pembayaran utang yang mana angsurannya untuk melunasi pokok kredit dan sisanya untuk pembayaran bunga yang dilakukan secara berkala dalam jumlah tertentu sampai terbayar ketika tanggal jatuh tempo.
Karena perhitungan depresiasi diberlakukan untuk aset tak berwujud seperti hak guna bangunan, hak pakai, hak usaha dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun untuk mendapatkan, memelihara, dan menagih penghasilan.
Dengan depresiasi, pembayaran terdiri dari pokok pinjaman (principal) dan pembayaran bunga (interest). Jadi, semakin banyak pokok pinjaman yang Anda bayar, semakin berkurang juga bunga yang harus Anda bayar.
Pada umumnya, perhitungan ini dapat diberlakukan pada kredit pemilikan rumah, kartu kredit atau kredit mobil.
Pengelompokan Amortisasi Berdasarkan Masa Manfaat
Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, metode dan penilaian amortisasi aset tak berwujud dapat dikelompokkan menurut masa manfaatnya sebagai berikut:
Tabel Amortisasi
Kelompok Aset Tak Berwujud | Masa Manfaat | Tarif Amortisasi Garis Lurus | Saldo Menurun |
---|---|---|---|
Kelompok 1 | 4 Tahun | 25% | 50% |
Kelompok 2 | 8 Tahun | 12,5% | 25% |
Kelompok 3 | 16 Tahun | 6,25% | 12,5% |
Kelompok 4 | 20 Tahun | 5% | 10% |
Metode Amortisasi Secara Fiskal
Pada umumnya, ada 2 jenis metode amortisasi yang diterapkan di bidang keuangan Indonesia, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.
Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus adalah jumlah biaya yang dibebankan setiap tahunnya sama, mulai dari tahun perolehan pinjaman hingga tahun akhir masa manfaat.
Misalnya, Anda membeli lisensi makanan cepat saji (fast-food) McDonald’s dengan masa manfaat selama 4 tahun sebesar Rp100.000.000. Berikut cara menghitung amortisasi pertahunnya:
Cara Menghitung Amortisasi Metode Garis Lurus
¼ x Rp 100.000.000 = Rp 25.000.000,-
Dari perhitungan di atas, Anda harus membayar lisensi McDonald sebanyak Rp25.000.000 setiap tahun. Jadi, pada akhir tahun dapat menulis laporan keuangan seperti:
Beban Amortisasi = Rp25.000.000
Aset Tak Berwujud = Rp25.000.000
Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
Metode saldo menurun adalah menurunnya jumlah biaya yang dibebankan seiring bertambahnya masa manfaat.
Nilai sisa pinjaman diberlakukan penyusutan sekaligus pada tahun dimana masa manfaatnya berakhir.
Jadi, pada tahun perolehan, biaya amortisasi akan lebih besar, kemudian biaya amortisasinya akan semakin kecil pada tahun berikutnya.
Cara Menghitung Amortisasi Metode Saldo Menurun
Lisensi McDonald’s tahun pertama
50% x Rp 100.000.000 = Rp 50.000.000.
Lisensi McDonald’s tahun kedua
50% x (Rp 100.000.000 – Rp 50.000.000) = Rp 25.000.000.
Lisensi McDonald’s tahun ketiga
50% x (Rp 50.000.000 – Rp 25.000.000) = Rp 12.500.000.
Lisensi McDonald’s tahun keempat
Karena tahun ke empat adalah akhir masa manfaat lisensi, maka langkah yang harus dilakukan adalah membayar sisa nilai ke dalam akun beban amortisasi.
Jadi, sisa nilai yang harus dibukukan sebesar Rp12.500.000
Aplikasikan Konsep Amortisasi Untuk Manajemen Keuangan Anda
Berhubung KPR, kartu kredit, dan kredit mobil banyak menggunakan perhitungan amortisasi, sehingga penting bagi untuk mengaplikasikan pengetahuan ini untuk mengelola pinjaman.
- Bayarlah utang secara lebih untuk mengurangi jumlah pokok utang lebih cepat. Semakin banyak pokok kredit yang dibayar, semakin berkurang juga bunga yang harus dibayar.
- Hindari mengajukan pinjaman dengan suku bunga tinggi. Pertimbangkan baik-baik suku bunga pinjaman yang diajukan karena akan memiliki dampak besar terhadap manajemen keuangan.
Semoga penjelasan amortisasi di atas bermanfaat. Jika Anda ingin mendapatkan penawaran terbaik dari bank dan fintech, kami memiliki laman khusus seputar pinjaman online terbaik di Indonesia.