Investasi P2P Lending

Oleh:  Mentari Rahman
|
Diperbarui: 10 September 2024

Peer-to-peer lending, atau P2P Lending adalah bentuk investasi di mana Anda dapat berinvestasi dalam berbagai pinjaman atau bisnis dengan keuntungan lebih dari 10%.

  • Lihat manfaat dan risiko setiap produk di laman ini.
  • Bandingkan investasi P2P, persyaratan, keamanan dan keuntungan.
  • Temukan platform investasi terbaik untuk P2P Lending. 

Bandingkan P2P Lending Terbaik

Perusahaan Peringkat Keseluruhan
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang
Cek Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang

Seluk Beluk Peer to Peer (P2P) Lending

Apakah Anda ingin dapat pinjaman tetapi sering ditolak oleh bank? Atau apakah Anda ingin membantu orang-orang dengan memberikan pinjaman? Peer to peer (P2P) Lending solusinya!

P2P Lending terdiri dari 2 sistem, yaitu sebagai peminjam atau sebagai pemberi pinjaman (investor). Sistem apapun yang Anda pilih akan selalu memberikan manfaat bagi kondisi finansial Anda.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Februari 2024, total pendanaan P2P Lending di Indonesia mencapai Rp61,10 triliun, tumbuh sekitar 21,98% per tahun. OJK juga menetapkan aturan baru yang mulai berlaku 1 Juli 2024 untuk meningkatkan pelaporan dan etika penagihan.

Kemajuan teknologi, seperti blockchain dan AI turut meningkatkan efisiensi dan keamanan layanan ini. Namun, P2P Lending tetap menghadapi tantangan, terutama dalam menangani kredit macet dan regulasi ketat.

Perlu diingat bahwa investasi keuangan ini pasti memiliki keuntungan dan risiko, seperti bunga pinjaman yang diberikan atau risiko kehilangan dana investasi akibat kredit macet. Namun, selama Anda tahu dan paham cara kerjanya, maka Anda akan baik-baik saja.

Di artikel ini, kami merangkum informasi lengkap seputar P2P Lending.

Apa Itu P2P Lending?

Peer to Peer (P2P) Lending atau lebih dikenal sebagai P2P Lending adalah sebuah platform yang menghubungkan pemberi pinjaman (investor) dengan penerima pinjaman (debitur) secara online.

Sama halnya dengan Kredit Tanpa Agunan, Peer to Peer Lending tidak mensyaratkan jaminan atau agunan atas pinjaman dana yang diberikan.

P2P Lending memungkinkan setiap individu mengajukan pinjaman atau memberikan pinjaman untuk berbagai kebutuhan tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan, seperti bank atau koperasi sebagai perantara.

Fintech P2P Lending berperan untuk menyediakan website sebagai platform yang digunakan debitur untuk mengajukan pinjaman dan investor untuk memberikan pinjaman.

Debitur akan memperoleh pinjaman dana setelah aplikasi pinjamannya dianalisis dan disetujui oleh tim analisis fintech tersebut. Oleh karena itu, Peer to Peer Lending juga dikenal sebagai pinjaman online.

Selain itu, P2P Lending juga sering disebut sebagai online marketplace karena menyediakan wadah bagi pihak debitur untuk memperoleh pinjaman dana dari investor.

Proses dan sistemnya yang mudah digunakan membuat banyak masyarakat beralih mengajukan pinjaman lewat platform ini dibandingkan lewat bank, koperasi, ataupun pemerintah yang terkenal memiliki proses yang ribet.

Dipilih 1.196 kali
  • Jumlah pinjaman tinggi hingga Rp80 milyar.
  • Jangka waktu pinjaman sampai 15 tahun.
  • Terdaftar dan diawasi oleh OJK.
  • Tersedia pembiayaan dengan prinsip syariah.
Minimal Jumlah Pinjaman1000000
Jumlah Pinjaman9999999999.99
Tingkat Persentase Tahunan Terendah0.00
Tingkat Persentase Tahunan Tertinggi0.00
Minimal Jangka Waktu Pinjaman1 Tahun
Maksimal Jangka Waktu Pinjaman15 Tahun
Menerima Skor Kredit BurukTidak.
Minimal Usia21

Cara Kerja Peer to Peer Lending 

Sebagai Pemberi Pinjaman (Investor)

Apabila Anda memilih untuk menjadi pemberi pinjaman atau investor, Anda akan mendapatkan akses untuk mengecek dan menelusuri data-data pengajuan pinjaman di akun yang telah disediakan.

Selain itu, Anda juga bisa melihat semua data yang berkaitan dengan pengajuan pinjaman, khususnya data pribadi debitur yang mendapatkan dana pinjaman dari Anda, seperti riwayat keuangan, pendapatan, tujuan pinjaman, dan hal-hal lainnya.

Jadi, ketika Anda telah memutuskan untuk menginvestasikan uang di platform investasi ini, maka Anda dapat langsung memberi sejumlah dana sesuai dengan pilihan.

Debitur yang memperoleh pinjaman dana dari Anda akan mencicil dana yang telah dipinjamkan setiap bulannya. Anda akan memperoleh keuntungan berupa dana pokok dan bunga yang telah dipinjamkan sebelumnya.

Sebagai Debitur

Jika Anda ingin menjadi debitur, maka Anda harus mengisi formulir dan melengkapi dokumen-dokumen yang disyaratkan oleh platform P2P Lending.

Setelah Anda melengkapi persyaratan tersebut, maka aplikasi pengajuan Anda akan dianalisis dan Anda tinggal menunggu apakah permohonan pinjaman disetujui atau ditolak.

Apabila permohonan pinjaman ditolak, maka Anda harus memperbaiki skor kredit dan dokumen yang membuat permohonan Anda ditolak agar pengajuan pinjaman selanjutnya dapat disetujui.

Namun, jika permohonan pinjaman Anda disetujui, maka akan ada suku bunga yang akan dibebankan pada pinjaman Anda.

Besaran suku bunga tersebut akan ditampilkan di dalam website dan akun Anda agar semua investor dapat melihat pengajuan dan transaksi pinjaman Anda.

Dasar Hukum P2P Lending

Kabar baiknya adalah platform ini telah resmi diakui oleh Pemerintah Indonesia. P2P Lending telah resmi diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui peraturan OJK nomor 77/POJK.01/2016

Apabila Anda memilih menjadi debitur, maka P2P Lendingdapat menjadi platform yang tepat untuk mendapatkan kredit online cepat tanpa jaminan.

Namun, jika Anda memiliki dana berlebih untuk diinvestasikan tetapi tidak tahu harus diinvestasikan kemana, maka P2P Lending adalah platform yang berguna untuk meningkatkan pendapatan.

Anda juga sekaligus dapat membantu orang-orang mendapatkan pinjaman dana tunai untuk pengembangan usaha atau kebutuhan penting lainnya.

Dipilih 130 kali
  • Dapatkan pinjaman hingga Rp80 juta.
  • Suku bunga tahunan maksimal 36%.
  • Jangka waktu pinjaman 1-12 bulan.
  • Terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Minimal Jumlah Pinjaman1000000
Jumlah Pinjaman80000000
Tingkat Persentase Tahunan Terendah0.00
Tingkat Persentase Tahunan Tertinggi36.00
Minimal Jangka Waktu Pinjaman1 Bulan
Maksimal Jangka Waktu Pinjaman1 Tahun
Menerima Skor Kredit BurukTidak.
Minimal Usia18

Persyaratan Peer to Peer Lending Bagi Debitur

Untuk memperoleh pinjaman, calon peminjam harus melengkapi persyaratan berikut ini:

  • Melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

  • Melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Kartu Keluarga (KK).

  • Melampirkan laporan keuangan.

  • Melampirkan bukti penghasilan.

  • Melampirkan fotokopi rekening tabungan 6 bulan terakhir.

Biaya-Biaya P2P Lending Bagi Debitur

Berikut biaya-biaya yang umumnya perusahaan P2P Lending akan bebankan kepada calon debitur:

DeskripsiJumlah
Suku BungaMulai dari 0,75%
Jangka Waktu PinjamanSampai 24 bulan
Limit PinjamanSampai Rp500 juta
Proses Pengajuan Dana3 – 4 Hari Kerja
Proses Pencairan Dana6 – 14 Hari Kerja
PembayaranCicilan per bulan
Biaya Administrasi3% – 5%, dan ada juga Rp100.000
Persetujuan Pinjaman2% – 4%
Asuransi Jiwa0,24%
Biaya KeterlambatanTergantung Ketentuan Platform

Bandingkan P2P Lending Terbaik

Perusahaan Peringkat Keseluruhan
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang
Cek Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang

Cara Memulai Investasi P2P Lending

Memulai investasi P2P Lending bisa menjadi langkah yang menarik untuk mendiversifikasi portofolio Anda. Berikut langkah-langkah umum yang dapat Anda ikuti untuk mulai berinvestasi:

Langkah 1

Pelajari Dasar-dasar P2P Lending

Sebelum memulai, pelajari bagaimana P2P Lending bekerja, termasuk manfaat dan risikonya. Pahami konsep pinjaman, suku bunga, dan cara platform P2P menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman.

Langkah 2

Pilih Platform yang Tepat

Cari platform P2P Lending yang tepercaya dan terdaftar resmi di OJK di Indonesia. Bandingkan berbagai platform untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan toleransi risiko Anda.

Langkah 3

Daftar dan Verifikasi Akun

Buat akun di platform P2P pilihan Anda. Anda mungkin harus melalui proses verifikasi identitas dan menyelesaikan persyaratan lainnya untuk mulai berinvestasi.

Langkah 4

Tentukan Jumlah Investasi

Tentukan berapa banyak uang yang ingin diinvestasikan. Mulailah dengan jumlah yang Anda mampu dan nyaman, mengingat investasi ini berisiko.

Langkah 5

Diversifikasi Investasi

Sebarkan investasi Anda di berbagai pinjaman untuk mengurangi risiko. Diversifikasi dapat membantu mengimbangi kerugian jika ada salah satu pinjaman yang gagal bayar.

Langkah 6

Pilih Pinjaman yang Sesuai

Teliti profil peminjam dan baca informasi tentang pinjaman yang tersedia. Pilih pinjaman yang menawarkan tingkat pengembalian dan tingkat risiko yang sesuai dengan tujuan investasi Anda.

Langkah 7

Pantau Investasi Secara Berkala

Setelah menyalurkan dana, pantau investasi Anda secara berkala. Cek pembayaran kembali dan informasi terbaru dari platform tempat Anda berinvestasi.

Langkah 8

Manfaatkan Fitur Auto-Invest Jika Ada

Beberapa platform menawarkan fitur auto-invest yang dapat membantu Anda mendiversifikasi investasi secara otomatis berdasarkan kriteria yang ditentukan.

Langkah 9

Pahami Risiko dan Suku Bunga

Jangan hanya tergiur dengan suku bunga tinggi; pahami risiko yang terkait. Suku bunga tinggi sering kali terkait dengan risiko peminjam yang lebih besar.

Langkah 10

Perhatikan Biaya dan Potongan

Pastikan Anda memahami semua biaya dan potongan yang dikenakan oleh platform, karena ini dapat mempengaruhi pengembalian akhir Anda.

Langkah 11

Gunakan Dana yang Tidak Dibutuhkan untuk Kebutuhan Mendesak

Investasikan uang yang tidak akan Anda butuhkan dalam jangka pendek, karena dana di P2P Lending tidak se-likuid tabungan biasa.

Langkah 12

Tetap Terinformasi Tentang Perkembangan Industri

Ikuti berita dan update terbaru terkait P2P Lending dan regulasinya untuk memastikan investasi Anda selalu berada pada jalur yang aman dan legal.

Kelebihan dan Kekurangan P2P Lending Untuk Investor

    Kekurangan

  • Tidak dapat menarik uang yang telah diinvestasikan kapan pun karena dana sedang digunakan oleh debitur.

  • Adanya kemungkinan debitur mengalami kredit macet yang menyulitkan untuk melunasi utang, sehingga Anda akan kehilangan uang yang telah diinvestasikan.

Kekurangan dan Kelebihan P2P Lending Untuk Debitur

    Kekurangan

  • Pinjaman ini lebih cocok sebagai pinjaman jangka pendek karena semakin lama jangka waktunya, maka akan semakin banyak cicilan yang harus Anda bayarkan.

  • Jika telat membayar, maka tagihan yang harus dibayar akan meningkat. Dan jika gagal melunasi utang, maka tagihan yang harus dibayar juga akan meningkat tinggi.

  • Suku bunga akan meningkat tinggi ketika kelayakan kredit atau skor kredit Anda jatuh.

  • Tidak ada jaminan bahwa permohonan jumlah pinjaman yang diajukan dapat terpenuhi secara menyeluruh. Contohnya, Anda butuh dana sebesar Rp100 juta tetapi dana yang terkumpul cuma Rp50 juta saja, maka pengajuan pinjaman Anda termasuk gagal dan dana yang sudah terkumpul akan dikembalikan lagi ke pihak investor.

Bandingkan P2P Lending Terbaik

Perusahaan Peringkat Keseluruhan
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang
Cek Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang

Manajemen Risiko Investasi P2P Lending

Investasi dalam P2P Lending dapat menawarkan imbal hasil yang menarik, tetapi juga disertai dengan risiko yang perlu dikelola dengan baik. Berikut beberapa strategi manajemen risiko yang dapat diterapkan dalam investasi P2P Lending:

1. Diversifikasi Portofolio

Sebarkan investasi Anda ke berbagai pinjaman atau proyek kecil untuk mengurangi risiko jika salah satu peminjam gagal bayar. Jangan fokuskan seluruh dana pada satu pinjaman saja.

2. Pilih Platform yang Terpercaya

Gunakan platform P2P yang memiliki reputasi baik dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga pengawas resmi lainnya. Sebuah platform yang diawasi biasanya memiliki standar pengelolaan risiko yang lebih baik.

3. Analisis Kredit

Tinjau peringkat kredit dan riwayat pembayaran dari peminjam. Pilih pinjaman yang memiliki risiko lebih rendah berdasarkan penilaian tersebut.

4. Tentukan Imbal Hasil Sesuai Risiko

Perhatikan imbal hasil yang ditawarkan dan bandingkan dengan tingkat risiko yang terlibat. Imbal hasil yang terlalu tinggi biasanya datang dengan risiko yang lebih besar.

5. Gunakan Fasilitas Asuransi atau Jaminan

Beberapa platform menyediakan fasilitas asuransi atau jaminan keuangan untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar peminjam.

6. Pembatasan Risiko

Tentukan batas maksimum investasi per pinjaman berdasarkan persentase dari total portofolio untuk mencegah kerugian besar dari satu investasi tunggal.

7. Pelacakan dan Evaluasi Rutin

Pantau performa investasi secara berkala dan evaluasi risiko. Bersiaplah untuk menyesuaikan strategi Anda jika diperlukan.

8. Gunakan Auto-Invest dengan Setelan Aman

Jika menggunakan fitur auto-invest, pastikan untuk mengatur preferensi risiko dengan hati-hati agar sesuai dengan profil risiko Anda.

9. Perhatikan Likuiditas

Pertimbangkan aspek likuiditas saat memilih investasi. Beberapa platform mungkin memiliki pasar sekunder yang memungkinkan Anda menjual investasi sebelum jatuh tempo, meningkatkan likuiditas.

10. Jangan Investasikan Uang yang Tidak Bisa Anda Kehilangan

Gunakan dana yang tidak akan berdampak besar pada kondisi keuangan Anda jika terjadi kerugian.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat mengelola risiko investasi dalam P2P Lending dengan lebih efektif dan memaksimalkan peluang mendapatkan imbal hasil yang diinginkan.

Cara Memilih Platform P2P Terbaik

Memilih platform P2P lending terbaik adalah langkah penting untuk memastikan investasi Anda aman dan menguntungkan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih platform P2P yang tepat:

Langkah 1

Regulasi dan Kepercayaan

Pastikan platform tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK atau badan pengawas resmi lainnya. Ini memberikan jaminan bahwa platform tersebut beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Langkah 2

Reputasi dan Review Pengguna

Periksa reputasi platform melalui ulasan dan testimoni dari investor lain. Carilah platform yang dikenal memiliki rekam jejak yang baik dan umpan balik positif dari penggunanya.

Langkah 3

Keamanan Data

Pastikan platform memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi Anda dan transaksi keuangan. Keamanan data harus menjadi prioritas utama.

Langkah 4

Diversifikasi Produk

Pilih platform yang menawarkan berbagai produk investasi, sehingga Anda bisa mendiversifikasi portofolio Anda dan mengurangi risiko.

Langkah 5

Tingkat Pengembalian dan Risiko

Pertimbangkan tingkat pengembalian yang ditawarkan dan bandingkan dengan tingkat risiko yang ada. Platform terbaik adalah yang menawarkan keseimbangan antara risiko dan return.

Langkah 6

Dukungan dan Layanan CS

Pastikan platform memiliki layanan pelanggan yang responsif dan siap membantu menjawab pertanyaan ataupun masalah yang mungkin Anda hadapi.

Langkah 7

Transparansi

Platform yang baik harus transparan mengenai biaya, potensi pengembalian, dan risiko yang terlibat dalam setiap investasi. Hindari platform yang kurang jelas atau menyembunyikan informasi penting.

Langkah 8

Fitur Tambahan

Beberapa platform menawarkan fitur tambahan seperti auto-invest atau pasar sekunder di mana Anda bisa menjual investasi Anda sebelum jatuh tempo. Fitur ini bisa memberikan fleksibilitas tambahan pada investasi Anda.

Langkah 9

Kemudahan Penggunaan

Antarmuka yang user-friendly dan mudah digunakan penting untuk pengalaman investasi yang lancar, terutama bagi pemula.

Langkah 10

Pendanaan dan Prospek Proyek

Tinjau proyek yang ditawarkan oleh platform, termasuk potensi imbal hasil dan bentuk pendanaan yang diberikan (misalnya pinjaman usaha, pinjaman konsumsi, dll.).

Masa Depan P2P Lending

Masa depan P2P Lending terlihat menjanjikan seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan finansial masyarakat. Berikut beberapa tren dan faktor yang kemungkinan akan mempengaruhi masa depan P2P Lending:

1. Inovasi Teknologi

Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dapat meningkatkan penilaian kredit dan mengurangi risiko gagal bayar. Teknologi ini juga dapat membantu platform melakukan analisis data yang lebih baik untuk menawarkan produk yang sesuai dengan profil pengguna.

2. Integrasi dengan Teknologi Blockchain

Blockchain dapat meningkatkan transparansi dan keamanan dalam transaksi P2P Lending. Dengan teknologi ini, riwayat transaksi dapat diakses dengan lebih transparan, dan keamanan data dapat lebih terjaga.

3. Ekspansi Produk dan Layanan

Platform P2P Lending mungkin akan mulai menawarkan lebih banyak produk keuangan, seperti pinjaman jangka panjang atau layanan tambahan seperti konsultasi keuangan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pengguna.

4. Peningkatan Regulasi

Dengan pertumbuhan industri ini, kita dapat mengantisipasi regulasi yang lebih ketat dari pihak otoritas untuk memastikan perlindungan konsumen dan stabilitas pasar. Regulasi ini dapat mencakup perlindungan data, etika penagihan, dan pelaporan yang lebih transparan.

5. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi

Edukasi tentang P2P Lending kepada masyarakat akan semakin ditingkatkan, sehingga lebih banyak orang yang memahami manfaat dan risikonya secara lebih baik, serta dapat terlibat dalam ekosistem ini dengan lebih bijak.

6. Kolaborasi dengan Lembaga Keuangan Tradisional

Ada kemungkinan kerjasama antara platform P2P dan bank tradisional, yang dapat menciptakan peluang baru dalam hal penyediaan kredit dan pendanaan yang lebih fleksibel.

7. Fokus pada Kelompok Tidak Terlayani Bank

P2P Lending akan terus berfokus untuk memberikan akses finansial kepada individu dan bisnis yang kurang terlayani oleh bank tradisional, meningkatkan inklusivitas keuangan.

8. Perkembangan Global dan Lokal

Dengan banyak negara yang mulai menerima dan mengatur P2P Lending, kita akan melihat pertumbuhan yang lebih besar baik secara global maupun lokal, terutama di pasar yang sebelumnya kurang terlayani.

Secara keseluruhan, meskipun P2P Lending masih menghadapi beberapa tantangan, kemajuan teknologi dan peningkatan regulasi akan memainkan peranan penting dalam membentuk masa depan industri ini, menjadikannya pilihan yang lebih aman dan efisien bagi investor dan peminjam.

Peer to Peer Lending OJK

Setiap aktivitas pinjaman atau investasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, termasuk P2P Lending OJK.

Bagi Anda yang ingin mengajukan pinjaman, sebaiknya pastikan skor kredit Anda tidak buruk karena perusahaan fintech tidak akan mengambil risiko dengan menyetujui aplikasi pinjaman dari calon debitur yang bermasalah.

Jika Anda tertarik untuk menjadi investor, sebaiknya pelajari dan cari tahu seluk beluk investasi P2P ini agar memudahkan Anda untuk memulai dan mendapatkan keuntungan.

Saat ini telah ada beberapa peer to peer lending ojk yang dapat ditemukan di Financer. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Bandingkan P2P Lending Terbaik

Perusahaan Peringkat Keseluruhan
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang
Cek Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
5.0 Daftar Sekarang
Tidak ada Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang

Tanya Jawab P2P Lending

Apa Itu fintech P2P lending?

Fintech P2P Lending adalah platform online yang memungkinkan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman melakukan transaksi pinjam meminjam tanpa harus bertemu langsung. 

Proses dan sistemnya mudah digunakan karena memanfaatkan teknologi, sehingga masyarakat bisa langsung mengaksesnya, baik lewat website ataupun aplikasi mobile. 

Fintech Lending adalah solusi alternatif bagi masyarakat yang ingin menginvestasikan dana atau meminjam uang karena tidak bisa mengajukan lewat bank, koperasi, ataupun pemerintah yang terkenal memiliki proses yang ribet.

Hal yang paling penting dalam P2P Lending?

  1. Tidak Memerlukan Modal Besar
  2. Sudah Memiliki Regulasi Tersendiri
  3. Risiko Tetap Ada, Diversifikasi Tetap Penting
  4. Imbal Hasil Keuntungan antara 15% – 30% per tahunnya
  5. Fitur Keamanan dengan memberikan rating di setiap pinjaman dan memberikan asuransi kredit. 

Apa itu P2P lending syariah?

P2P Lending Syariah adalah platform yang menghubungkan kreditur dan debitur untuk melakukan akad pinjaman dalam mata uang rupiah secara online. 

Akad pinjaman ini memenuhi prinsip universal (alamiyah), kemaslahatan (maslahah), keadilan (‘adl), dan keseimbangan (tawazun), dan tidak mengandung objek yang diharamkan.

Saat ini, Fintech P2P lending syariah yang hadir di Indonesia telah mendapatkan izin OJK dan fatwa MUI

Apa karakteristik fintech P2P lending?

  • Terdaftar atau diawasi oleh OJK.
  • Tergabung dalam AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia).
  • Pengelolanya jelas dan mempunyai nama perusahaan yang jelas juga.
  • Mengharuskan menggunakan tandatangan elektronik untuk verifikasi.
  • Aplikasi P2P lending aman hanya boleh mengakses camera, microphone, dan lokasi milik pengguna atau yang disebut akses camilan. Perusahaan tida boleh menyebarluaskan data pelanggan.
  • Cek nilai TKB90 yang berarti perusahaan berhasil mengembalikan pinjaman 90 hari sebelum jatuh tempo. Kalau nilainya mendekati 100, maka performanya bagus.
  • Menyediakan fasilitas asuransi untuk melindungi kreditur atau investor agar tidak kehilangan modal yang telah diberikan kepada peminjam.

Bagaimana hukum P2P Lending dalam Islam?

Jika mengajukan atau memberikan pinjaman di P2P Lending Syariah, maka diatur dalam Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, yakni dengan fatwa No.67/DSN-MUI/III/2008. Jadi, sistemnya menggunakan sistem akad, tidak menerapkan suku bunga, dan risiko tidak ditanggung sendirian oleh penerima dana tetapi juga pemberi dana

Apakah P2P lending halal atau haram?

P2P lending terdiri dari 2 jenis, yaitu konvensional dan syariah. 

Landasan hukum P2P konvensional menggunakan peraturan OJK dan Bank Indonesia.

Sedangkan P2P Syariah menggunakan prinsip syariah yang diatur dałam fatwa MUI No.67/DSN-MUI/III/2008.

Jadi, jenis ini bebas riba dan umumnya memiliki tujuan untuk memberikan pertolongan, mendapatkan keuntungan, dan berbagi risiko yang tidak memberatkan pihak kreditur dan debitor.  

Cara lapor pajak P2P lending?

  1. Buka account.pajak.go.id/lapor
  2. Pilih “Buat SPT” dan ikuti panduan yang muncul di layar Anda.
  3. Isi e-form SPT 1770S, mulai dări Data Formulir, Lampiran I dan Lampiran II.
  4. Masukkan informasi penghasilan netto P2P di kolom Lampiran II bagian B (Harta Akhir Tahun) dengan klik “Tambah” dan masukkan Kode Harta 039. 
  5. Masukkan keterangan jenis investasi dan platform investasi.
  6. Masukkan tahun pendanaan awal.
  7. Masukkan nilai saldo per 31 Desember tahun pajak.

Apa perbedaan P2P lending dan crowdfunding?

Peer to Peer Lending adalah platform online yang menghubungkan antara pemberi dan penerima pinjaman. Uang yang dipinjamkan akan dikenakan sejumlah bunga setiap bulannya. Platform ini umumnya digunakan untuk kepentingan bisnis atau konsumtif.

Sedangkan Crowfunding adalah platform online untuk mendapatkan sejumlah dana dalam bentuk donasi. Sistem kerja Crowfunding melibatkan tiga pihak, yaitu penyedia platform, pemilik proyek, dan pemberi dana.

Cara perhitungan bunga P2P lending?

Cara cepat untuk menghitung bunga P2P adalah menggunakan kalkulator pinjaman Financer.

Komitmen Kami pada Keterbukaan Informasi
Di Financer.id, kami berkomitmen membantu Anda dengan memberikan informasi terbaru seputar keuangan. Semua konten dibuat berdasarkan Pedoman Editorial. Kami terbuka menginformasikan cara review produk dan layanan di halaman Proses Review dan cara kami menghasilkan uang di Kebijakan Iklan.
Penulis Mentari Rahman

Mentari Rahman adalah Country Manager Financer Indonesia sejak 2018, dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di sektor keuangan. Selama karirnya, ia telah menulis lebih dari 200 artikel seputar keuangan, meliputi pinjaman, investasi, dan keuangan pribadi.

Bagikan di

Apakah artikel ini membantu?

Jadilah yang pertama memberi penilaian

Bagaimana kami dapat memperbaiki artikel ini? Umpan balik Anda bersifat pribadi.

Dengan menggunakan Financer.com, Anda telah berdonasi ke badan amal internasional.  Pelajari lebih lanjut

Kami menggunakan cookie untuk menawarkan Anda pengalaman terbaik. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima semua cookie kami dan kebijakan privasi kami. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut.