Investasi P2P Lending

Oleh:  Mentari Rahman
|
Diperbarui: 5 Januari 2025

Peer-to-peer lending, atau P2P Lending adalah bentuk investasi di mana Anda dapat berinvestasi dalam berbagai pinjaman atau bisnis dengan keuntungan lebih dari 10%.

  • Lihat manfaat dan risiko setiap produk di laman ini.
  • Bandingkan investasi P2P, persyaratan, keamanan dan keuntungan.
  • Temukan platform investasi terbaik untuk P2P Lending. 

Bandingkan P2P Lending Terbaik

Perusahaan Peringkat Keseluruhan
N/A Daftar Sekarang
N/A Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang
5.0 Daftar Sekarang
Cek Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Daftar Sekarang
Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
N/A Daftar Sekarang
N/A Daftar Sekarang
4.8 Daftar Sekarang
5.0 Daftar Sekarang

Seluk Beluk Peer to Peer (P2P) Lending

Apakah Anda sering kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank atau ingin membantu orang lain dengan memberikan pinjaman? P2P Lending bisa menjadi solusi!

P2P Lending memiliki dua peran utama: sebagai peminjam atau pemberi pinjaman (investor). Kedua peran ini menawarkan manfaat finansial sesuai kebutuhan Anda.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Februari 2024, total pendanaan P2P Lending di Indonesia mencapai Rp61,10 triliun dengan pertumbuhan tahunan 21,98%. OJK juga memberlakukan aturan baru mulai 1 Juli 2024 untuk meningkatkan transparansi dan etika dalam layanan ini.

Kemajuan teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan (AI) membuat P2P Lending semakin aman dan efisien. Meski demikian, tantangan seperti risiko kredit macet dan regulasi ketat tetap ada.

Perlu diingat, investasi ini menawarkan keuntungan berupa bunga, tetapi juga memiliki risiko seperti kehilangan dana akibat kredit macet. Dengan memahami cara kerjanya, Anda dapat memanfaatkan P2P Lending dengan bijak.

Di artikel ini, kami merangkum informasi lengkap seputar P2P Lending.

Apa Itu P2P Lending?

P2P lending, atau Peer-to-Peer Lending, adalah platform yang mempertemukan langsung orang yang membutuhkan pinjaman (peminjam) dengan orang yang ingin memberikan pinjaman (pemberi dana).

Prosesnya dilakukan secara online tanpa melalui bank atau lembaga keuangan tradisional sebagai perantara.

Bagi peminjam, P2P lending menawarkan akses cepat ke dana, sering kali dengan syarat yang lebih fleksibel.

Sementara itu, bagi pemberi pinjaman, platform ini memberikan peluang untuk berinvestasi dengan potensi imbal hasil yang menarik.

P2P lending menjadi solusi yang semakin populer karena kemudahannya dan kemampuannya mendukung usaha kecil yang sulit mendapatkan akses pembiayaan dari bank.

Namun, pengguna juga perlu memahami risiko yang mungkin terjadi, seperti gagal bayar, sebelum memanfaatkannya.

Dipilih 1.652 kali
  • Dapatkan pinjaman hingga Rp80 juta.
  • Suku bunga tahunan maksimal 36%.
  • Jangka waktu pinjaman 1-12 bulan.
  • Terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Minimal Jumlah Pinjaman1000000
Jumlah Pinjaman80000000
Tingkat Persentase Tahunan Terendah0.00
Tingkat Persentase Tahunan Tertinggi36.00
Minimal Jangka Waktu Pinjaman1 Bulan
Maksimal Jangka Waktu Pinjaman1 Tahun
Menerima Skor Kredit BurukTidak.
Minimal Usia18

Cara Kerja Peer to Peer Lending 

Cara Kerja P2P Lending sebagai Pemberi Pinjaman (Investor)

Sebagai pemberi pinjaman (investor), berikut langkah-langkah yang perlu Anda ikuti dalam menggunakan layanan P2P Lending:

Langkah 1

Mendaftar di Platform P2P Lending

Pertama, Anda harus mendaftar di platform P2P Lending yang terpercaya dengan melengkapi data diri dan dokumen yang diperlukan.

Langkah 2

Memilih Pinjaman yang Akan Didanai

Setelah mendaftar, Anda dapat melihat daftar pinjaman yang diajukan oleh peminjam. Anda dapat memilih pinjaman berdasarkan informasi yang tersedia, seperti jumlah pinjaman, tenor, bunga, dan profil peminjam.

Langkah 3

Menentukan Jumlah Investasi

Anda dapat menentukan jumlah dana yang ingin Anda pinjamkan untuk pinjaman yang Anda pilih. Anda bisa memilih untuk mendanai sebagian atau seluruh pinjaman yang diajukan.

Langkah 4

Pendanaan Pinjaman

Setelah Anda memutuskan untuk mendanai pinjaman, dana Anda akan dikumpulkan bersama dana dari investor lain (jika diperlukan) dan disalurkan kepada peminjam.

Langkah 5

Menerima Pembayaran Kembali

Peminjam akan membayar cicilan pinjaman sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, termasuk bunga. Sebagai investor, Anda akan menerima pembayaran pokok dan bunga secara berkala.

Langkah 6

Memantau Investasi

Anda dapat memantau perkembangan pinjaman Anda melalui platform P2P Lending, memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu. Jika terjadi masalah, platform biasanya memiliki sistem untuk menangani masalah tersebut.

Cara Kerja P2P Lending sebagai Debitur (Peminjam)

Sebagai debitur atau peminjam, berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti dalam menggunakan layanan P2P Lending:

Langkah 1

Mendaftar di Platform P2P Lending

Anda perlu mendaftar di platform P2P Lending dengan melengkapi data diri dan dokumen yang dibutuhkan, seperti identitas, bukti penghasilan, dan informasi lain yang diperlukan.

Langkah 2

Mengajukan Pinjaman

Setelah mendaftar, Anda dapat mengajukan permohonan pinjaman dengan menentukan jumlah dana yang dibutuhkan, tujuan penggunaan pinjaman, serta jangka waktu pengembalian. Platform akan mengevaluasi pengajuan Anda berdasarkan profil kredit dan kelayakan finansial.

Langkah 3

Setelah pengajuan disetujui oleh platform, pinjaman Anda akan diposting di platform untuk dilihat oleh para investor. Investor akan memilih untuk mendanai pinjaman Anda. Jika dana yang dibutuhkan terkumpul, pinjaman akan disalurkan kepada Anda.

Langkah 4

Menerima Dana Pinjaman

Setelah dana terkumpul, platform akan mentransfer pinjaman ke rekening Anda sesuai dengan jumlah yang disetujui. Anda dapat menggunakan dana tersebut sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.

Langkah 5

Mengembalikan Pinjaman

Anda wajib mengembalikan pinjaman sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, termasuk bunga. Pembayaran dilakukan secara berkala, baik mingguan atau bulanan, tergantung pada kesepakatan awal.

Langkah 6

Menjaga Rekam Jejak Pembayaran

Pastikan untuk selalu melakukan pembayaran tepat waktu untuk menghindari denda atau masalah lain yang dapat mempengaruhi skor kredit Anda di platform. Jika ada kesulitan, komunikasikan dengan pihak platform untuk mencari solusi.

Dasar Hukum P2P Lending di Indonesia

P2P Lending di Indonesia diatur oleh OJK yang berperan sebagai lembaga pengawas dan pengatur sektor jasa keuangan, termasuk layanan fintech seperti P2P Lending. Beberapa dasar hukum yang mengatur P2P Lending di Indonesia antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

UU ini memberikan dasar hukum bagi OJK untuk mengawasi dan mengatur industri jasa keuangan, termasuk fintech dan P2P Lending. OJK diberi wewenang untuk merumuskan aturan teknis dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang berlaku di sektor ini.

2. Peraturan OJK Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

Peraturan ini secara khusus mengatur tentang penyelenggaraan P2P Lending di Indonesia. Aturan ini mencakup ketentuan mengenai registrasi platform P2P Lending, kewajiban pelaporan, perlindungan konsumen, serta kewajiban penyelenggara untuk menjaga transparansi dan keamanan.

3. Peraturan OJK Nomor 13/POJK.02/2018 tentang Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

Peraturan ini mengatur lebih lanjut mengenai persyaratan penyelenggara P2P Lending, termasuk kewajiban pendaftaran di OJK, serta prosedur untuk mengatur hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman.

Aturan ini juga mencakup kewajiban dalam hal pengelolaan risiko, pengawasan, dan perlindungan data pribadi.

4. Peraturan OJK Nomor 10/POJK.03/2022 tentang Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

Peraturan ini menetapkan aturan baru terkait peningkatan perlindungan konsumen dan pengelolaan risiko di sektor P2P Lending. Aturan ini juga memberikan batasan pada platform P2P Lending untuk menjaga agar pinjaman yang ditawarkan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

5. Peraturan OJK tentang Transparansi dan Pengungkapan Informasi

Untuk memastikan transparansi, platform P2P Lending diwajibkan untuk memberikan informasi yang jelas terkait pinjaman, bunga, dan biaya lainnya yang dibebankan kepada peminjam. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen serta menjaga integritas sistem P2P Lending.

6. Regulasi terkait Perlindungan Data Pribadi

Dalam melaksanakan operasionalnya, platform P2P Lending juga harus mematuhi undang-undang terkait perlindungan data pribadi, seperti Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, yang mengatur pengelolaan dan penyimpanan data pribadi konsumen dengan baik dan aman.

    Dipilih 1.652 kali
    • Dapatkan pinjaman hingga Rp80 juta.
    • Suku bunga tahunan maksimal 36%.
    • Jangka waktu pinjaman 1-12 bulan.
    • Terdaftar dan diawasi oleh OJK.
    Minimal Jumlah Pinjaman1000000
    Jumlah Pinjaman80000000
    Tingkat Persentase Tahunan Terendah0.00
    Tingkat Persentase Tahunan Tertinggi36.00
    Minimal Jangka Waktu Pinjaman1 Bulan
    Maksimal Jangka Waktu Pinjaman1 Tahun
    Menerima Skor Kredit BurukTidak.
    Minimal Usia18

    Persyaratan Peer to Peer Lending Bagi Debitur

    Untuk memperoleh pinjaman, calon peminjam harus melengkapi persyaratan berikut ini:

    • Melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    • Melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Kartu Keluarga (KK).

    • Melampirkan laporan keuangan.

    • Melampirkan bukti penghasilan.

    • Melampirkan fotokopi rekening tabungan 6 bulan terakhir.

    Biaya-Biaya P2P Lending Bagi Debitur

    Berikut biaya-biaya yang umumnya perusahaan P2P Lending akan bebankan kepada calon debitur:

    DeskripsiJumlah
    Suku BungaMulai dari 0,75%
    Jangka Waktu PinjamanSampai 24 bulan
    Limit PinjamanSampai Rp500 juta
    Proses Pengajuan Dana3 – 4 Hari Kerja
    Proses Pencairan Dana6 – 14 Hari Kerja
    PembayaranCicilan per bulan
    Biaya Administrasi3% – 5%, dan ada juga Rp100.000
    Persetujuan Pinjaman2% – 4%
    Asuransi Jiwa0,24%
    Biaya KeterlambatanTergantung Ketentuan Platform

    Bandingkan P2P Lending Terbaik

    Perusahaan Peringkat Keseluruhan
    N/A Daftar Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    4.8 Daftar Sekarang
    5.0 Daftar Sekarang
    Cek Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    4.8 Daftar Sekarang
    5.0 Daftar Sekarang

    Cara Memulai Investasi P2P Lending

    Memulai investasi P2P Lending bisa menjadi langkah yang menarik untuk mendiversifikasi portofolio Anda. Berikut langkah-langkah umum yang dapat Anda ikuti untuk mulai berinvestasi:

    Langkah 1

    Pelajari Dasar-dasar P2P Lending

    Sebelum memulai, pelajari bagaimana P2P Lending bekerja, termasuk manfaat dan risikonya. Pahami konsep pinjaman, suku bunga, dan cara platform P2P menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman.

    Langkah 2

    Pilih Platform yang Tepat

    Cari platform P2P Lending yang tepercaya dan terdaftar resmi di OJK di Indonesia. Bandingkan berbagai platform untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan toleransi risiko Anda.

    Langkah 3

    Daftar dan Verifikasi Akun

    Buat akun di platform P2P pilihan Anda. Anda mungkin harus melalui proses verifikasi identitas dan menyelesaikan persyaratan lainnya untuk mulai berinvestasi.

    Langkah 4

    Tentukan Jumlah Investasi

    Tentukan berapa banyak uang yang ingin diinvestasikan. Mulailah dengan jumlah yang Anda mampu dan nyaman, mengingat investasi ini berisiko.

    Langkah 5

    Diversifikasi Investasi

    Sebarkan investasi Anda di berbagai pinjaman untuk mengurangi risiko. Diversifikasi dapat membantu mengimbangi kerugian jika ada salah satu pinjaman yang gagal bayar.

    Langkah 6

    Pilih Pinjaman yang Sesuai

    Teliti profil peminjam dan baca informasi tentang pinjaman yang tersedia. Pilih pinjaman yang menawarkan tingkat pengembalian dan tingkat risiko yang sesuai dengan tujuan investasi Anda.

    Langkah 7

    Pantau Investasi Secara Berkala

    Setelah menyalurkan dana, pantau investasi Anda secara berkala. Cek pembayaran kembali dan informasi terbaru dari platform tempat Anda berinvestasi.

    Langkah 8

    Manfaatkan Fitur Auto-Invest Jika Ada

    Beberapa platform menawarkan fitur auto-invest yang dapat membantu Anda mendiversifikasi investasi secara otomatis berdasarkan kriteria yang ditentukan.

    Langkah 9

    Pahami Risiko dan Suku Bunga

    Jangan hanya tergiur dengan suku bunga tinggi; pahami risiko yang terkait. Suku bunga tinggi sering kali terkait dengan risiko peminjam yang lebih besar.

    Langkah 10

    Perhatikan Biaya dan Potongan

    Pastikan Anda memahami semua biaya dan potongan yang dikenakan oleh platform, karena ini dapat mempengaruhi pengembalian akhir Anda.

    Langkah 11

    Gunakan Dana yang Tidak Dibutuhkan untuk Kebutuhan Mendesak

    Investasikan uang yang tidak akan Anda butuhkan dalam jangka pendek, karena dana di P2P Lending tidak se-likuid tabungan biasa.

    Langkah 12

    Tetap Terinformasi Tentang Perkembangan Industri

    Ikuti berita dan update terbaru terkait P2P Lending dan regulasinya untuk memastikan investasi Anda selalu berada pada jalur yang aman dan legal.

    Kelebihan dan Kekurangan P2P Lending Untuk Investor

    Berikut kekurangan dan kelebihan P2P lending untuk investor:

      Kekurangan

    • Tidak dapat menarik uang yang telah diinvestasikan kapan pun karena dana sedang digunakan oleh debitur.

    • Adanya kemungkinan debitur mengalami kredit macet yang menyulitkan untuk melunasi utang, sehingga Anda akan kehilangan uang yang telah diinvestasikan.

    Kekurangan dan Kelebihan P2P Lending Untuk Debitur

    Berikut kekurangan dan kelebihan P2P lending untuk debitur:

      Kekurangan

    • Pinjaman ini lebih cocok sebagai pinjaman jangka pendek karena semakin lama jangka waktunya, maka akan semakin banyak cicilan yang harus Anda bayarkan.

    • Jika telat membayar, maka tagihan yang harus dibayar akan meningkat. Dan jika gagal melunasi utang, maka tagihan yang harus dibayar juga akan meningkat tinggi.

    • Suku bunga akan meningkat tinggi ketika kelayakan kredit atau skor kredit Anda jatuh.

    • Tidak ada jaminan bahwa permohonan jumlah pinjaman yang diajukan dapat terpenuhi secara menyeluruh. Contohnya, Anda butuh dana sebesar Rp100 juta tetapi dana yang terkumpul cuma Rp50 juta saja, maka pengajuan pinjaman Anda termasuk gagal dan dana yang sudah terkumpul akan dikembalikan lagi ke pihak investor.

    Bandingkan P2P Lending Terbaik

    Perusahaan Peringkat Keseluruhan
    N/A Daftar Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    4.8 Daftar Sekarang
    5.0 Daftar Sekarang
    Cek Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    4.8 Daftar Sekarang
    5.0 Daftar Sekarang

    Manajemen Risiko Investasi P2P Lending

    Investasi dalam P2P Lending dapat menawarkan imbal hasil yang menarik, tetapi juga disertai dengan risiko yang perlu dikelola dengan baik. Berikut beberapa strategi manajemen risiko yang dapat diterapkan dalam investasi P2P Lending:

    1. Diversifikasi Portofolio

    Sebarkan investasi Anda ke berbagai pinjaman atau proyek kecil untuk mengurangi risiko jika salah satu peminjam gagal bayar. Jangan fokuskan seluruh dana pada satu pinjaman saja.

    2. Pilih Platform yang Terpercaya

    Gunakan platform P2P yang memiliki reputasi baik dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga pengawas resmi lainnya. Sebuah platform yang diawasi biasanya memiliki standar pengelolaan risiko yang lebih baik.

    3. Analisis Kredit

    Tinjau peringkat kredit dan riwayat pembayaran dari peminjam. Pilih pinjaman yang memiliki risiko lebih rendah berdasarkan penilaian tersebut.

    4. Tentukan Imbal Hasil Sesuai Risiko

    Perhatikan imbal hasil yang ditawarkan dan bandingkan dengan tingkat risiko yang terlibat. Imbal hasil yang terlalu tinggi biasanya datang dengan risiko yang lebih besar.

    5. Gunakan Fasilitas Asuransi atau Jaminan

    Beberapa platform menyediakan fasilitas asuransi atau jaminan keuangan untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar peminjam.

    6. Pembatasan Risiko

    Tentukan batas maksimum investasi per pinjaman berdasarkan persentase dari total portofolio untuk mencegah kerugian besar dari satu investasi tunggal.

    7. Pelacakan dan Evaluasi Rutin

    Pantau performa investasi secara berkala dan evaluasi risiko. Bersiaplah untuk menyesuaikan strategi Anda jika diperlukan.

    8. Gunakan Auto-Invest dengan Setelan Aman

    Jika menggunakan fitur auto-invest, pastikan untuk mengatur preferensi risiko dengan hati-hati agar sesuai dengan profil risiko Anda.

    9. Perhatikan Likuiditas

    Pertimbangkan aspek likuiditas saat memilih investasi. Beberapa platform mungkin memiliki pasar sekunder yang memungkinkan Anda menjual investasi sebelum jatuh tempo, meningkatkan likuiditas.

    10. Jangan Investasikan Uang yang Tidak Bisa Anda Kehilangan

    Gunakan dana yang tidak akan berdampak besar pada kondisi keuangan Anda jika terjadi kerugian.

    Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat mengelola risiko investasi dalam P2P Lending dengan lebih efektif dan memaksimalkan peluang mendapatkan imbal hasil yang diinginkan.

    Cara Memilih Platform P2P Terbaik

    Memilih platform P2P lending terbaik adalah langkah penting untuk memastikan investasi Anda aman dan menguntungkan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih platform P2P yang tepat:

    Langkah 1

    Regulasi dan Kepercayaan

    Pastikan platform tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK atau badan pengawas resmi lainnya. Ini memberikan jaminan bahwa platform tersebut beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

    Langkah 2

    Reputasi dan Review Pengguna

    Periksa reputasi platform melalui ulasan dan testimoni dari investor lain. Carilah platform yang dikenal memiliki rekam jejak yang baik dan umpan balik positif dari penggunanya.

    Langkah 3

    Keamanan Data

    Pastikan platform memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi Anda dan transaksi keuangan. Keamanan data harus menjadi prioritas utama.

    Langkah 4

    Diversifikasi Produk

    Pilih platform yang menawarkan berbagai produk investasi, sehingga Anda bisa mendiversifikasi portofolio Anda dan mengurangi risiko.

    Langkah 5

    Tingkat Pengembalian dan Risiko

    Pertimbangkan tingkat pengembalian yang ditawarkan dan bandingkan dengan tingkat risiko yang ada. Platform terbaik adalah yang menawarkan keseimbangan antara risiko dan return.

    Langkah 6

    Dukungan dan Layanan CS

    Pastikan platform memiliki layanan pelanggan yang responsif dan siap membantu menjawab pertanyaan ataupun masalah yang mungkin Anda hadapi.

    Langkah 7

    Transparansi

    Platform yang baik harus transparan mengenai biaya, potensi pengembalian, dan risiko yang terlibat dalam setiap investasi. Hindari platform yang kurang jelas atau menyembunyikan informasi penting.

    Langkah 8

    Fitur Tambahan

    Beberapa platform menawarkan fitur tambahan seperti auto-invest atau pasar sekunder di mana Anda bisa menjual investasi Anda sebelum jatuh tempo. Fitur ini bisa memberikan fleksibilitas tambahan pada investasi Anda.

    Langkah 9

    Kemudahan Penggunaan

    Antarmuka yang user-friendly dan mudah digunakan penting untuk pengalaman investasi yang lancar, terutama bagi pemula.

    Langkah 10

    Pendanaan dan Prospek Proyek

    Tinjau proyek yang ditawarkan oleh platform, termasuk potensi imbal hasil dan bentuk pendanaan yang diberikan (misalnya pinjaman usaha, pinjaman konsumsi, dll.).

    Masa Depan P2P Lending

    Masa depan P2P Lending terlihat menjanjikan seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan finansial masyarakat. Berikut beberapa tren dan faktor yang kemungkinan akan mempengaruhi masa depan P2P Lending:

    1. Inovasi Teknologi

    Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dapat meningkatkan penilaian kredit dan mengurangi risiko gagal bayar. Teknologi ini juga dapat membantu platform melakukan analisis data yang lebih baik untuk menawarkan produk yang sesuai dengan profil pengguna.

    2. Integrasi dengan Teknologi Blockchain

    Blockchain dapat meningkatkan transparansi dan keamanan dalam transaksi P2P Lending. Dengan teknologi ini, riwayat transaksi dapat diakses dengan lebih transparan, dan keamanan data dapat lebih terjaga.

    3. Ekspansi Produk dan Layanan

    Platform P2P Lending mungkin akan mulai menawarkan lebih banyak produk keuangan, seperti pinjaman jangka panjang atau layanan tambahan seperti konsultasi keuangan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pengguna.

    4. Peningkatan Regulasi

    Dengan pertumbuhan industri ini, kita dapat mengantisipasi regulasi yang lebih ketat dari pihak otoritas untuk memastikan perlindungan konsumen dan stabilitas pasar. Regulasi ini dapat mencakup perlindungan data, etika penagihan, dan pelaporan yang lebih transparan.

    5. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi

    Edukasi tentang P2P Lending kepada masyarakat akan semakin ditingkatkan, sehingga lebih banyak orang yang memahami manfaat dan risikonya secara lebih baik, serta dapat terlibat dalam ekosistem ini dengan lebih bijak.

    6. Kolaborasi dengan Lembaga Keuangan Tradisional

    Ada kemungkinan kerjasama antara platform P2P dan bank tradisional, yang dapat menciptakan peluang baru dalam hal penyediaan kredit dan pendanaan yang lebih fleksibel.

    7. Fokus pada Kelompok Tidak Terlayani Bank

    P2P Lending akan terus berfokus untuk memberikan akses finansial kepada individu dan bisnis yang kurang terlayani oleh bank tradisional, meningkatkan inklusivitas keuangan.

    8. Perkembangan Global dan Lokal

    Dengan banyak negara yang mulai menerima dan mengatur P2P Lending, kita akan melihat pertumbuhan yang lebih besar baik secara global maupun lokal, terutama di pasar yang sebelumnya kurang terlayani.

    Secara keseluruhan, meskipun P2P Lending masih menghadapi beberapa tantangan, kemajuan teknologi dan peningkatan regulasi akan memainkan peranan penting dalam membentuk masa depan industri ini, menjadikannya pilihan yang lebih aman dan efisien bagi investor dan peminjam.

    Peer to Peer Lending OJK

    Setiap aktivitas pinjaman atau investasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, termasuk P2P Lending OJK.

    Bagi Anda yang ingin mengajukan pinjaman, sebaiknya pastikan skor kredit Anda tidak buruk karena perusahaan fintech tidak akan mengambil risiko dengan menyetujui aplikasi pinjaman dari calon debitur yang bermasalah.

    Jika Anda tertarik untuk menjadi investor, sebaiknya pelajari dan cari tahu seluk beluk investasi P2P ini agar memudahkan Anda untuk memulai dan mendapatkan keuntungan.

    Saat ini telah ada beberapa peer to peer lending ojk yang dapat ditemukan di Financer. Selamat mencoba dan semoga sukses!

    Tanya Jawab P2P Lending

    Apa Itu fintech P2P lending?

    Fintech P2P Lending adalah platform online yang memungkinkan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman melakukan transaksi pinjam meminjam tanpa harus bertemu langsung. 

    Proses dan sistemnya mudah digunakan karena memanfaatkan teknologi, sehingga masyarakat bisa langsung mengaksesnya, baik lewat website ataupun aplikasi mobile. 

    Fintech Lending adalah solusi alternatif bagi masyarakat yang ingin menginvestasikan dana atau meminjam uang karena tidak bisa mengajukan lewat bank, koperasi, ataupun pemerintah yang terkenal memiliki proses yang ribet.

    Hal yang paling penting dalam P2P Lending?

    1. Tidak Memerlukan Modal Besar
    2. Sudah Memiliki Regulasi Tersendiri
    3. Risiko Tetap Ada, Diversifikasi Tetap Penting
    4. Imbal Hasil Keuntungan antara 15% – 30% per tahunnya
    5. Fitur Keamanan dengan memberikan rating di setiap pinjaman dan memberikan asuransi kredit. 

    Apa itu P2P lending syariah?

    P2P Lending Syariah adalah platform yang menghubungkan kreditur dan debitur untuk melakukan akad pinjaman dalam mata uang rupiah secara online. 

    Akad pinjaman ini memenuhi prinsip universal (alamiyah), kemaslahatan (maslahah), keadilan (‘adl), dan keseimbangan (tawazun), dan tidak mengandung objek yang diharamkan.

    Saat ini, Fintech P2P lending syariah yang hadir di Indonesia telah mendapatkan izin OJK dan fatwa MUI

    Apa karakteristik fintech P2P lending?

    • Terdaftar atau diawasi oleh OJK.
    • Tergabung dalam AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia).
    • Pengelolanya jelas dan mempunyai nama perusahaan yang jelas juga.
    • Mengharuskan menggunakan tandatangan elektronik untuk verifikasi.
    • Aplikasi P2P lending aman hanya boleh mengakses camera, microphone, dan lokasi milik pengguna atau yang disebut akses camilan. Perusahaan tida boleh menyebarluaskan data pelanggan.
    • Cek nilai TKB90 yang berarti perusahaan berhasil mengembalikan pinjaman 90 hari sebelum jatuh tempo. Kalau nilainya mendekati 100, maka performanya bagus.
    • Menyediakan fasilitas asuransi untuk melindungi kreditur atau investor agar tidak kehilangan modal yang telah diberikan kepada peminjam.

    Bagaimana hukum P2P Lending dalam Islam?

    Jika mengajukan atau memberikan pinjaman di P2P Lending Syariah, maka diatur dalam Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, yakni dengan fatwa No.67/DSN-MUI/III/2008. Jadi, sistemnya menggunakan sistem akad, tidak menerapkan suku bunga, dan risiko tidak ditanggung sendirian oleh penerima dana tetapi juga pemberi dana

    Apakah P2P lending halal atau haram?

    P2P lending terdiri dari 2 jenis, yaitu konvensional dan syariah. 

    Landasan hukum P2P konvensional menggunakan peraturan OJK dan Bank Indonesia.

    Sedangkan P2P Syariah menggunakan prinsip syariah yang diatur dałam fatwa MUI No.67/DSN-MUI/III/2008.

    Jadi, jenis ini bebas riba dan umumnya memiliki tujuan untuk memberikan pertolongan, mendapatkan keuntungan, dan berbagi risiko yang tidak memberatkan pihak kreditur dan debitor.  

    Cara lapor pajak P2P lending?

    1. Buka account.pajak.go.id/lapor
    2. Pilih “Buat SPT” dan ikuti panduan yang muncul di layar Anda.
    3. Isi e-form SPT 1770S, mulai dări Data Formulir, Lampiran I dan Lampiran II.
    4. Masukkan informasi penghasilan netto P2P di kolom Lampiran II bagian B (Harta Akhir Tahun) dengan klik “Tambah” dan masukkan Kode Harta 039. 
    5. Masukkan keterangan jenis investasi dan platform investasi.
    6. Masukkan tahun pendanaan awal.
    7. Masukkan nilai saldo per 31 Desember tahun pajak.

    Apa perbedaan P2P lending dan crowdfunding?

    Peer to Peer Lending adalah platform online yang menghubungkan antara pemberi dan penerima pinjaman. Uang yang dipinjamkan akan dikenakan sejumlah bunga setiap bulannya. Platform ini umumnya digunakan untuk kepentingan bisnis atau konsumtif.

    Sedangkan Crowfunding adalah platform online untuk mendapatkan sejumlah dana dalam bentuk donasi. Sistem kerja Crowfunding melibatkan tiga pihak, yaitu penyedia platform, pemilik proyek, dan pemberi dana.

    Cara perhitungan bunga P2P lending?

    Cara cepat untuk menghitung bunga P2P adalah menggunakan kalkulator pinjaman Financer.

    Bandingkan P2P Lending Terbaik

    Perusahaan Peringkat Keseluruhan
    N/A Daftar Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    4.8 Daftar Sekarang
    5.0 Daftar Sekarang
    Cek Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Daftar Sekarang
    Perusahaan Peringkat Keseluruhan Cek Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    N/A Daftar Sekarang
    4.8 Daftar Sekarang
    5.0 Daftar Sekarang
    Komitmen Kami pada Keterbukaan Informasi
    Di Financer.id, kami berkomitmen membantu Anda dengan memberikan informasi terbaru seputar keuangan. Semua konten dibuat berdasarkan Pedoman Editorial. Kami terbuka menginformasikan cara review produk dan layanan di halaman Proses Review dan cara kami menghasilkan uang di Kebijakan Iklan.
    Penulis Mentari Rahman

    Mentari Rahman adalah Country Manager Financer Indonesia sejak 2018, dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di sektor keuangan. Selama karirnya, ia telah menulis lebih dari 200 artikel seputar keuangan, meliputi pinjaman, investasi, dan keuangan pribadi.

    Bagikan di

    Apakah artikel ini membantu?

    Jadilah yang pertama memberi penilaian

    Bagaimana kami dapat memperbaiki artikel ini? Umpan balik Anda bersifat pribadi.

    Dengan menggunakan Financer.com, Anda telah berdonasi ke badan amal internasional.  Pelajari lebih lanjut

    Kami menggunakan cookie untuk menawarkan Anda pengalaman terbaik. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima semua cookie kami dan kebijakan privasi kami. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut.