Terjun sebagai investor saham bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang perlu dipelajari, salah satunya cara membaca grafik saham.
Kemampuan ini akan sangat membantu para investor untuk jual beli saham di waktu-waktu tertentu agar untung.
Di artikel ini, kami merangkum jenis-jenis grafik saham dan cara membacanya. Jadi, baca sampai selesai yah, sobat Financer!
Anda ingin investasi saham? Kami memiliki laman khusus yang membandingkan berbagai broker saham terbaik di Indonesia.
Apa Itu Grafik Saham?
Grafik saham adalah gambaran yang menunjukkan naik turunnya harga saham dalam jangka waktu tertentu.
Harga saham dapat ditampilkan secara harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Setiap investor atau trader harus mengetahui cara membaca grafik saham agar bisa melakukan analisis saham.
Dengan menggunakan grafik saham, setiap investor atau trader bisa melihat pola saham kapan naik atau turun dan mencocokkannya dengan kondisi pasar.
Anda pun bisa mengambil keputusan kapan melakukan jual beli saham agar mendapatkan keuntungan.
Dalam dunia investasi saham, ada dua jenis analisis yang bisa dilakukan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis teknikal adalah jenis analisis yang menggunakan grafik harga saham sebagai acuan dalam mengevaluasi kinerja saham.
Dalam analisis ini, pergerakan saham digunakan dalam periode waktu tertentu, termasuk harga dan fluktuasi, serta informasi tentang titik tertinggi dan terendah saham diambil sebagai dasar evaluasi.
Jenis Grafik Saham
Anda dapat mengakses grafik saham live atau grafik saham hari ini secara gratis di beberapa website, seperti Google Finance, Investing, atau Tradingview. Anda juga bisa melihatnya di aplikasi broker saham.
Jika Anda investor saham pemula, Anda bisa memulainya dengan mengenal jenis-jenis grafik saham. Terdapat tiga jenis grafik saham, yaitu Line Chart, Bar Chart, dan Candlestick Chart, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Dengan melakukan analisis teknikal pada grafik saham, investor atau trader dapat mengambil keputusan dalam melakukan trading saham, apakah harus membeli (buy), menjual (sell), atau menahan (hold) saham tersebut.
Berikut penjelasan definisi dan keuntungan dan kerugian dari setiap jenis grafik saham.
Beli Saham di Exness
Di Exness, Anda dapat dengan mudah berinvestasi saham dalam hitungan menit.
Proses pendaftaran hanya beberapa menit saja, dan Anda bisa langsung investasi saham setelah melakukan deposit dana.
- Anda mendaftar dan mengisi formulir online lewat Financer.
- Unggah dan verifikasi data Anda.
- Lakukan deposit dana lewat transfer bank atau kartu kredit.
- Pilih produk saham dan beli.
Setelah membeli, saham akan menjadi bagian dari portofolio aset dan Anda dapat menjual atau membeli kembali kapan saja.
Line Chart
Grafik saham garis atau Line Chart adalah jenis grafik harga saham yang paling sederhana.
Line chart adalah jenis grafik saham yang paling sederhana, yang menggambarkan pergerakan harga saham setelah penutupan perdagangan (closing prices) dalam bentuk garis.
Informasi yang diberikan line chart juga sedikit karena hanya menunjukkan data secara terus-menerus selama periode waktu tertentu. Sebab itu, trader jarang menggunakan line chart untuk trading jangka pendek.
Namun, line chart cocok untuk pemula yang baru memulai investasi saham dan investor jangka panjang yang ingin melihat sekilas tren pergerakan harga saham saat ini.
Cara membaca grafik saham garis cukup mudah karena hanya menunjukkan harga penutupan saham, tanpa menampilkan harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga terendah.
Investor cukup menyimpulkan apakah harga saham saat ini sedang dalam tren naik (bullish), bergerak terbatas (sideways), atau tren menurun (bearish).
Berikut contoh grafik saham BTPN dalam waktu satu tahun terakhir.
Kelebihan
- Tampilan grafiknya lebih sederhana dan muda dipahami investor pemula.
- Membantu investor atau trader mengambil keputusan trading dengan mudah karena grafik garis saham hanya menggunakan harga penutupan.
- Berfungsi sebagai pengenalan awal dalam membaca grafik dasar saham sebelum mempelajari grafik saham yang lebih sulit.Nen
- Memudahkan untuk mengetahui support dan resistance harga saham dan trennya
Kekurangan
- Informasi harga pada grafik saham garis tidak lengkap atau tidak sesuai dengan strategi trading yang digunakan investor.
- Tidak menampilkan harga yang lebih detail, seperti harga pembukaan, harga terendah, dan harga tertinggi.
Bar Chart
Grafik Batang atau Bar Chart adalah bentuk grafik yang menampilkan informasi lengkap tentang harga saham, mulai dari harga pembukaan (opening price), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (closing price).
Bar chart sering disebut sebagai grafik OHLC karena menampilkan informasi harga saham pada Open, High, Low, dan Close. Cara membaca grafik saham batang tidak susah.
Pertama, grafik batang ditampilkan dalam dua warna yang berbeda, yaitu hijau dan merah.
Grafik batang berwarna hijau menunjukkan bahwa harga saham penutupan pada selang waktu tertentu lebih tinggi daripada harga pembukaan.
Sebaliknya, grafik batang berwarna merah menunjukkan bahwa harga saham penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan, yang berarti terjadi penurunan harga saham pada selang waktu tersebut.
Kedua, pada grafik batang terdapat tonjolan atau coretan kecil di bagian sisi kiri dan kanan grafik.
Tonjolan sisi kiri mewakili informasi harga saham saat pembukaan, sedangkan tonjolan pada sisi kanan mewakili informasi harga saham saat penutupan perdagangan.
Informasi harga saham tertinggi dan terendah ditunjukkan lewat ujung dari grafik batang itu sendiri.
Ujung atas grafik menunjukkan harga saham tertinggi, sedangkan ujung bawah menunjukkan harga saham terendah pada waktu yang dipilih.
Berikut tampilan grafik batang pergerakan harga saham harian BMRI dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Kelebihan
- Informasi perubahan harga yang ditampilkan lebih lengkap.
- Investor lebih mudah menganalisis perubahan harga dan tren pasar.
Kekurangan
- Membutuhkan waktu lebih lama karena tampilan grafik batang hanya haris tipis.
Candlestick chart
Grafik saham lilin atau candlestick chart adalah jenis grafik yang bentuknya mirip seperti lilin panjang yang dijejer bersampingan, dan paling umum digunakan oleh investor dalam menganalisis saham.
Grafik ini terdiri dari tiga bagian utama dengan fungsi masing-masing, antara lain:
Tubuh (body) – adalah bagian batang lilin dan berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh harga saham bergerak dalam waktu tertentu dari pembukaan (open) sampai penutupan (close).
Sumbu/Ekor atas (upper shadow) – memiliki fungsi untuk menunjukkan harga tertinggi (high) suatu saham dalam kurun waktu tertentu. Semakin panjang sumbu atas, maka harga penutupannya melebihi harga pembukaannya. Adanya sumbu atas yang lebih panjang daripada sumbu bawah menunjukkan dominasi para penjual yang ingin menurunkan harga. Meski begitu, pembeli tetap melakukan penawaran pada harga tertinggi.
Sumbu/Ekor bawah (lower shadow) – memiliki fungsi untuk menunjukkan harga terendah (low) saham dalam kurun waktu tertentu. Jika sumbu bawah semakin pendek, maka harganya cenderung tidak berubah banyak. Adanya sumbu bawah yang lebih pendek menunjukkan dominasi pembeli dalam sesi trading.
Salah satu kekurangan dari grafik candlestick adalah jumlah pola yang sangat banyak. Sebagai investor atau trader saham, Anda perlu menghafal ratusan pola untuk melakukan analisis.
Berikut gambar grafik saham lilin:
Candlestick chart mirip seperti grafik batang karena memiliki versi berwarna hijau dan merah. Candle hijau menunjukkan bahwa harga saham sedang naik (bullish) atau harga penutupan lebih besar dari harga pembukaan.
Sedangkan candle merah menunjukkan bahwa harga saham sedang turun (bearish) atau harga penutupan lebih kecil dari harga pembukaan.
Selain itu, investor juga menggunakan grafik lilin untuk melihat indikator pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend atau biasa disebut bullish reversal.
Berikut tampilan grafik lilin pergerakan harga saham BTPN dalam kurun waktu 1 tahun.
Umumnya, grafik saham lilin ditampilkan dalam warna merah dan hijau. Namun, beberapa broker saham menampilkan dalam warna hitam dan putih.
Kelebihan
- Lebih gampang untuk melihat perbedaan antara kenaikan dan penurunan harga suatu saham dari warnanya.
- Membantu investor memantau perubahan harga jangka pendek.
- Terdiri dari berbagai macam pola yang dapat digunakan untuk memprediksi harga saham dengan akurasi tinggi.
- Tampilan dan warna grafik lilin lebih bagus dan tebal dibandingkan grafik batang.
Kekurangan
- Butuh waktu untuk menghafal karena ada ratusan pola yang ditampilkan.
- Cocok untuk investor yang melakukan trading dan investasi jangka pendek.
Beli Saham di FBS
FBS adalah broker saham internasional yang memfasilitasi perdagangan saham, ETF, dan indeks saham.
- Tersedia fasilitas deposit dan penarikan dana lewat bank lokal Indonesia.
- Cocok digunakan baik untuk trader pemula ataupun profesional.
- Respon Customer Service cepat, mudah, dan tidak membingungkan.
Cara Membaca Grafik Saham
Berikut cara membaca grafik saham untuk pemula yang bisa Anda praktikkan sebagai investor saham pemula:
Mulai Membaca Rentang Waktu
Cara pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan rentang waktu (time frame).
Ada beberapa jenis rentang waktu yang umumnya digunakan oleh para investor, antara lain harian, mingguan, dan bulanan.
Jika Anda membaca grafik lilin, maka grafik tersebut menunjukkan pergerakan saham dari waktu ke waktu.
Cara membacanya adalah perhatikan grafik lilin yang berada di sebelah kanan dan bandingkan grafik sebelumnya yang terletak di sebelah kiri. Dengan cara ini Anda dapat melihat apakah tren saham naik atau turun.
Membaca Tren Harga
Cara berikutnya adalah membaca trend harga pada grafik saham tersebut.
Ada 3 jenis tren harga saham, antara lain:
- Tren naik (bullish), yaitu pergerakan harga yang mencetak rekor harga tertinggi. Ini berarti harga saham akan terus naik dan semakin tinggi seiring waktu.
- Tren turun (bearish), yaitu pergerakan harga yang mencetak rekor harga terendah. Pada tren ini, harga saham akan terus menurun dan semakin rendah.
- Tren menyamping (sideways), yaitu pergerakan harga yang naik turun dalam kurun waktu yang singkat.
Membaca Support dan Resistance Harga
Istilah dukungan (support) dan perlawanan (resistance) digunakan untuk mengetahui perubahan tren pada grafik saham. Selama masa transisi ini, para trader biasanya melakukan jual beli.
Support adalah batas bawah harga untuk mencegah harga turun lebih jauh dari harga saat ini. Jika harga saham menyentuh titik dukungan, maka ada potensi untuk memantul dan naik kembali ke atas titik support.
Sedangkan, resistance adalah batas atas harga untuk mencegah harga naik lebih tinggi dari harga saat ini. Apabila harga saham mendekati titik resistance, maka kenaikan harga akan tertahan.
Dalam analisis teknikal, terdapat dua prinsip yaitu “harga bergerak dalam tren” dan “sejarah berulang”. Hal ini berarti harga selalu bergerak dalam pola tertentu yang cenderung berulang.
Membaca Volume Transaksi
Salah satu faktor penggerak saham adalah volume transaksi karena menunjukkan kekuatan persediaan (supply) and permintaan (demand).
Apabila permintaan meningkat melebihi penawaran, maka harga saham akan naik. Sebaliknya, ketika permintaan turun lebih kecil dari penawaran, harga saham akan turun.
Volume transaksi tinggi memberikan sinyal yang muncul dari grafik saham. Sebaliknya, volume rendah menunjukkan adanya pembalikan arah atau reversal.
Volume transaksi juga menjadi indikator tingkat likuiditas suatu saham. Jika volumenya cenderung tinggi dan stabil, maka saham tersebut likuid dan mudah untuk diperdagangkan.
Jika sebaliknya, maka saham bisa dianggap kurang likuid dan sulit untuk diperdagangkan karena sedikit minat dari para pedagang.
Membaca Momentum
Setiap investor harus tahu bagaimana membaca momentum agar bisa mengambil keputusan yang tepat.
Dalam hal ini, investor sering menggunakan grafik lilin untuk menemukan analisis yang mudah. Membaca momentum juga mempermudah untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan.
Setiap investor penting untuk bisa membaca grafik saham agar bisa memilih momentum yang tepat untuk bertransaksi.
Misalnya, ukuran grafik lilin melambangkan momentum pergerakan harga saham. Semakin besar grafik lilin, maka semakin kuat momentum pergerakan harganya.
Pada tren bullish, momentumnya biasanya ditandai dengan adanya grafik lilin ukuran besar.
Menjadi Terbiasa dengan Grafik Saham
Ketika memutuskan investasi saham, Anda harus membiasakan diri untuk mengenali setiap aspek, salah satunya adalah grafik saham.
Jadi, berlatihlah dengan mengamati dan mempelajari grafik saham setiap hari. Dengan cara ini, Anda akan terbiasa dan lebih mudah memahaminya.
Lakukan Analisa Pribadi
Setelah memiliki pengetahuan yang cukup, cobalah untuk melakukan analisis dengan membandingkan dengan apa yang terjadi di pasar saham. Lakukan penilaian sendiri apakah prediksi yang Anda buat sesuai dengan kenyataan.
Bertanya pada Ahli
Cara terakhir adalah belajar dari ahli untuk memahami dunia saham lebih dalam. Anda juga bisa mengikuti pelatihan, webinar, atau kelas khusus untuk investor saham.
Tentu saja, ada biaya yang harus dikeluarkan. Namun, hal tersebut bisa dianggap sebagai investasi ilmu yang akan membantu Anda memperoleh keuntungan lebih banyak di masa depan.
Demikian cara membaca grafik saham. Pengetahuan grafik saham adalah modal penting yang wajib dimiliki oleh investor.
Dengan pengetahuan ini, setiap investor bisa membuat keputusan investasi yang lebih tepat berdasarkan analisa pergerakan harga saham, bukan hanya sekadar berspekulasi.
Tanya Jawab Grafik Saham
Apa itu grafik saham?
Grafik saham adalah gambaran yang menunjukkan naik turunnya harga saham dalam jangka waktu tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, sampai tahunan.
Melihat grafik saham dimana?
Anda dapat mengakses grafik saham live atau grafik saham hari ini secara gratis di beberapa website, seperti Google Finance, Investing, atau Tradingview. Anda juga bisa melihatnya di aplikasi broker saham.
Grafik saham yang bagus?
Grafik saham yang bagus adalah candlestick chart karena paling lengkap polanya dan paling banyak digunakan investor
Pola grafik saham yang menguntungkan?
Menurut Investor’s Business daily, ada 3 pola grafik saham yang menguntungkan:
- Cup with handle (pola cangkir dengan pegangan).
- Double bottom.
- Flat base.
Ketiga pola saham tersebut menunjukkan sinyal beli ketika harga saham naik melewati titik tertentu.
Jadi, kalau Anda mau mendapatkan profit saat trading saham, Anda harus membeli saham yang harganya naik, bukan saham yang harganya turun.
Apa bedanya candlestick merah dan hijau?
Candlestick merah menunjukkan penurunan harga saham dimana harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Sedangkan, candlestick hijau menunjukkan peningkatan harga saham dimana harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan.
Dimana Bisa Trading Menggunakan Grafik Saham?
Berikut beberapa rekomendasi broker saham yang menampilkan grafik saham:
Jika Anda ingin investasi dan trading saham, Anda bisa buka akun broker saham terlebih dahulu. Kami memiliki laman khusus yang membahas tentang broker saham.