Untuk menjadi trader handal, seseorang perlu memenuhi tiga faktor penting: modal, kestabilan psikologi, dan analisis trading.
Elliott Wave, yang diciptakan oleh Ralph Nelson Elliott pada 1930-an, adalah salah satu analisis teknikal populer di pasar keuangan.
Teori ini memberikan pandangan unik tentang perilaku pasar, membantu mengidentifikasi tren, pola, dan pergerakan harga masa depan.
Artikel ini akan menjelaskan dasar teori Elliott Wave, prinsip-prinsip utamanya, serta penerapannya dalam analisis pasar, termasuk kelebihan, tantangan, dan contoh praktis.
Baik bagi trader berpengalaman maupun pemula, artikel ini menawarkan wawasan tentang trading menggunakan Elliott Wave.
Apa itu Elliot wave?
Elliott Wave adalah metode analisis teknikal yang digunakan untuk mempelajari pergerakan harga di pasar saham, forex, kripto, dan berbagai instrumen keuangan lainnya.
Menurut teori ini, pergerakan harga pasar mengikuti pola gelombang yang bisa diprediksi dan dianalisis.
Elliott percaya bahwa pasar tidak bergerak secara acak, melainkan dalam pola berulang yang disebut gelombang.
Gelombang-gelombang ini mencerminkan perubahan sentimen pasar, yang dipengaruhi oleh psikologi para pelaku pasar.
Teori Elliott Wave menyatakan bahwa pergerakan harga terbagi menjadi dua jenis gelombang: gelombang naik (gelombang impuls) dan gelombang turun (gelombang koreksi).
Apakah biaya broker yang tinggi mengurangi keuntungan Anda?
Hemat Rp10.000.000+ setiap tahun dengan memilih broker forex tepat.
Sejarah Teori Elliot Wave
Teori Elliot Wave ditemukan oleh seorang ahli akuntansi bernama Ralph Elliot pada tahun 1930-an.
Ia menemukan bahwa pergerakan harga saham di pasar keuangan tidak terjadi secara acak, melainkan mengikuti pola tertentu. Elliot melakukan penelitian berdasarkan data harga saham selama 75 tahun.
Hasil penelitiannya mengungkap bahwa pergerakan harga pasar memiliki pola yang konsisten, spesifik, dan berulang pada periode tertentu. Oleh karena itu, teori pergerakan harga yang ditemukannya dikenal sebagai Teori Gelombang Elliot.
Dalam bukunya yang berjudul “The Wave Principle,” Elliott menjelaskan bahwa harga dipengaruhi oleh pelaku pasar dalam siklus gelombang yang berulang.
Faktor psikologis dan emosi kolektif dari para pelaku pasar membentuk pola harga yang naik dan turun.
Dengan menganalisis pola ini, seorang trader dapat memprediksi arah pergerakan harga pasar berikutnya karena pola dan karakteristik yang terbentuk selalu sama.
Meskipun teori ini awalnya berdasarkan pergerakan harga saham, Elliot menyatakan bahwa prinsip tersebut dapat diterapkan pada berbagai jenis pasar, termasuk forex dan kripto.
Seiring berjalannya waktu, teori ini masih relevan, meskipun dengan beberapa penyesuaian karena sekarang telah tersedia robot trading dan copy trading yang bisa membantu keberhasilan trading.
Lima Pola Gelombang Elliot (Motif dan Korektif)
Dikutip dari Elliott Wave Forecast, Dalam pola Elliot wave, harga pasar mengalami pergantian antara fase impulsif (atau motif), dan fase korektif di semua periode tren. Gelombang impuls selalu dibagi menjadi lima tingkatan gelombang rendah, bergantian lagi antara motif dan korektif.
Dari gambar di atas, menunjukkan gelombang 1, 3, dan 5 adalah gelombang impuls. Sedangkan 2 dan 4 adalah retrace (penelusuran) yang lebih kecil dari gelombang 1 dan 3.
Pada gambar di atas, gelombang 1, 3, dan 5 adalah gelombang impuls, dan dibagi lagi menjadi lima tingkatan lebih kecil dan diberi label ((i)), ((ii)), ((iii)), ((iv)), dan ((v)).
Sedangkan gelombang 2 dan 4 adalah gelombang korektif, dan dibagi lagi menjadi tiga gelombang lebih kecil dan dilabeli ((a)), ((b)), dan ((c)). Lima gelombang ini, yaitu gelombang 1, 2, 3, 4, dan 5 membentuk tingkatan gelombang impuls lebih besar.
Gelombang korektif dibagi menjadi tiga tingkatan gelombang lebih kecil, disebut ABC. Gelombang korektif dimulai dengan impuls kontra-tren lima gelombang (gelombang A), retrace (gelombang B), dan impuls lain (gelombang C). Tiga gelombang A, B, dan C membentuk tingkatan gelombang korektif lebih besar.
Pada pasar bearish (pasar yang trennya menurun), tren dominan menunjukkan ke bawah, sehingga polanya terbalik, yakni lima gelombang turun dan tiga gelombang naik.
Tingkatan Gelombang Elliot
Tingkatan Gelombang Elliott digunakan untuk menentukan posisi gelombang dalam perkembangan pasar secara keseluruhan.
Ada 9 tingkatan gelombang, mulai dari tingkatan Grand Super Cycle yang biasanya ditemukan dalam periode waktu mingguan dan bulanan, hingga tingkatan Subminuette yang ditemukan dalam periode waktu per jam. Metode di atas digunakan pada semua grafik EWF (Elliott Wave Forecast).
Trading di Exness
Di Exness, Anda dapat melakukan trading saham, forex, kripto, dan aset keuangan lainnya.
Proses pendaftaran hanya beberapa menit saja, dan Anda bisa langsung trading setelah melakukan deposit dana. Berikut caranya:
- Mendaftar dan mengisi formulir online lewat Financer.
- Unggah dan verifikasi data Anda.
- Lakukan deposit dana lewat transfer bank atau kartu kredit.
- Pilih aset keuangan dan beli.
Setelah membeli, Anda dapat menjual atau membeli kembali aset kapan saja.
Cara Kerja Teori Elliot Wave
Teori Gelombang Elliott adalah analisis teknikal yang membantu trader memprediksi tren harga pasar.
Teori ini menunjukkan bahwa pasar tidak bergerak secara acak, melainkan dalam pola yang bisa diprediksi dan dianalisis.
Pada Teori Gelombang Elliott, pergerakan harga terjadi menjadi 2 jenis gelombang, yakni gelombang motif/impuls (motive wave/impuls wave) dan gelombang koreksi (corrective wave).
Gelombang motif adalah gelombang yang membentuk tren naik atau turun, sedangkan gelombang koreksi adalah gelombang yang mengoreksi atau bergerak berlawanan dengan tren itu.
Dasar Elliott Wave terdiri dari 8 gelombang.Gelombang motif terdiri dari 5 gelombang, sementara gelombang koreksi terdiri dari 3 gelombang.
Tingkatkan hasil investasi hanya dalam 5 menit.
Broker forex biasanya menawarkan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan bank.
Aturan Teori Elliot Wave
Berikut Aturan Elliot Wave teori:
Gelombang Impuls atau Motif (Impulsive / Motive Wave)
- Struktur gelombangnya adalah 5-3-5-3-5.
- Gelombang 2 tidak boleh 100% panjang gelombang 1.
- Gelombang 3 bergerak melampaui titik akhir gelombang 1.
- Gelombang 3 tidak boleh menjadi yang terpendek di antara gelombang 1, 3, dan 5.
- Gelombang 4 tidak boleh melampaui level gelombang 1.
Gelombang Koreksi (Corrective Wave)
- Struktur gelombangnya adalah 5-3-5.
- Gelombang b harus lebih pendek daripada gelombang a.
- Gelombang c harus melebihi level gelombang a.
Elliott Wave menunjukkan bahwa pola ini berulang dalam semua periode waktu, mulai dari grafik intraday terkecil hingga grafik bulanan terbesar.
Trader dapat menggunakan pola ini untuk mengenali potensi peluang trading dengan menganalisis gelombang dan mencari pola tertentu yang bisa menunjukkan arah pasar.
Teori Elliott juga mengenali sifat “fraktal” dari pasar, yang berarti bahwa pola ini terulang dalam berbagai skala waktu. Ini memungkinkan trader untuk memecah analisis menjadi lebih detail.
Contohnya, jika seorang trader melihat harga saham sedang naik sesuai pola impulsif, trader bisa mempertimbangkan untuk membeli saham tersebut sampai gelombang kelima selesai. Kemudian, trader dapat mempertimbangkan untuk menjual saham untuk mengantisipasi potensi pembalikan arah pasar.
Cara menggunakan Elliott Wave untuk trading
Pada Teori Elliott Wave, ada delapan gelombang utama yang terbentuk dan berulang terus-menerus. Ini terdiri dari lima gelombang dalam tren utama, yaitu gelombang 1-2-3-4-5, dan tiga gelombang koreksi yang berlawanan arah dengan tren utama, yaitu gelombang A-B-C.
Ralph Elliott menyebutnya sebagai pola gelombang 5-3. Setiap gelombang dapat dibagi menjadi sub-gelombang dengan pola 5-3 yang sama.
Masing-masing sub-gelombang dapat terurai lagi menjadi sub-gelombang yang lebih kecil dengan pola yang sama.
Pola gelombang dalam Elliott Wave ini memiliki sifat fraktal, yang berarti pola tersebut dapat ditemukan dalam berbagai skala waktu yang berbeda. Ini dapat membantu kita menentukan dan menganalisis tren pasar dengan lebih detail.
Ralph Elliott mengelompokkan gelombang-gelombang ini ke dalam skala yang berbeda, mulai dari terbesar hingga terkecil, seperti grand supercycle, supercycle, cycle, primary, intermediate, minor, minute, minuette, dan sub-minuette.
Gelombang-gelombang yang bergerak searah dengan tren utama disebut gelombang impulsif.
Gelombang ke-3 dan ke-5 dalam pola ini bergerak searah dengan tren utama, sementara gelombang ke-2 dan ke-4 adalah koreksi dari gelombang impulsif.
Namun, perlu diingat bahwa koreksi pada gelombang impulsif berbeda dengan gelombang korektif A-B-C. Semua ini membantu kita memahami pergerakan pasar dengan lebih baik, baik dalam tren maupun saat koreksi terjadi.
Buat akun FBS
Dengan FBS, Anda dapat melakukan trading CFD saham, forex, atau kripto dengan menyalin portofolio master trader yang sukses.
Trading CFD memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga naik maupun turun dengan membuka posisi beli (long) dan posisi jual (short).
Selain itu, CFD juga memanfaatkan leverage yang dapat meningkatkan potensi keuntungan.
Pergerakan Gelombang Impulsif
Gelombang Pertama
Gelombang pertama dimulai ketika harga aset cenderung naik. Ini terjadi karena para trader menganggap harga aset masih murah dan waktu tepat untuk membeli. Inilah yang mendorong kenaikan harga aset.
Gelombang Kedua
Di gelombang kedua, trader memutuskan untuk menjual asetnya karena merasa harga sudah melambung tinggi, sehingga mereka memutuskan untuk menjualnya.
Ini mengakibatkan penurunan harga, meskipun harganya tidak mencapai level terendah karena masih banyak yang memegang posisi beli.
Faktor psikologis juga mempengaruhi pada level ini. Banyak trader yang tidak menjual (cut loss) karena kerugian masih dapat ditoleransi atau belum sampai stop loss yang telah mereka tetapkan.
Gelombang Ketiga
Gelombang ketiga adalah gelombang paling panjang dan paling kuat. Banyak trader yang tertarik dan ingin memiliki aset tersebut. Harga aset cenderung naik sampai melebihi level tertinggi gelombang pertama.
Gelombang Keempat
Di gelombang keempat, trader yang membeli aset di gelombang pertama menganggap harga sudah sangat tinggi, sehingga mereka menjualnya untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Namun, gelombang keempat terlihat lebih pendek, menunjukkan bahwa masih banyak yang memegang aset, khususnya trader yang membeli di gelombang ketiga.
Gelombang Kelima
Di gelombang kelima, semakin banyak trader yang tertarik pada aset tersebut. Harga akan terus naik karena semakin banyak yang membeli.
Ini sering disebut sebagai fase histeria. Biasanya, trader berpengalaman segera menjual aset sebelum pola gelombang koreksi A-B-C terjadi.
Gerakan Gelombang Korektif
Pola Zig-Zag
Pola Zig-Zag pada gelombang korektif adalah pola penurunan harga yang paling tajam dibandingkan dengan tren utama, yaitu gelombang 1-5. Biasanya, Gelombang B lebih pendek daripada gelombang A dan C. Pola ini dapat terjadi dua atau tiga kali secara berurutan, tetapi selalu dalam urutan yang sama, yaitu A-B-C, A-B-C.
Pola Flat
Pola ini memiliki bentuk gelombang yang bergerak horizontal dengan panjang yang sama. Gelombang B berlawanan arah dengan A dan C. Dalam beberapa kasus, gelombang B bisa lebih panjang dari A, atau puncak gelombang B bisa melampaui puncak gelombang A.
Pola Segitiga
Pola segitiga mirip dengan pola flat tetapi dibatasi oleh garis tren yang semakin mendekat (konvergen) atau semakin menjauh (divergen), seperti yang terlihat pada gambar. Umumnya, pola ini terdiri dari lima gelombang.
Anda dapat melihat contoh penggunaan indikator Elliott Wave dalam trading forex pada grafik di bawah ini, baik dalam kondisi pasar bullish maupun bearish.
Karena Elliott Wave adalah teori, Anda dapat menggunakannya pada berbagai platform atau aplikasi trading, termasuk MT4 dan MT5.
Hubungan Teori Gelombang Elliott dan Fibonacci
Elliott Wave adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk memahami pergerakan harga di pasar saham, forex, atau kripto, dan sangat terkait dengan deret Fibonacci.
Ralph Nelson Elliott, pencipta teori ini, dalam bukunya “Nature’s Law”, menjelaskan bahwa untuk menganalisis pergerakan gelombang Elliott, kita menggunakan angka-angka dalam deret Fibonacci.
Praktiknya, trader menggunakan deret Fibonacci untuk mengidentifikasi level-level koreksi pada gelombang 2, 4, A, dan C. Mengetahui level-level koreksi ini penting untuk memprediksi kapan gelombang 3 dan 5 akan terjadi.
Deret Fibonacci memiliki rasio-rasio seperti 38,2%, 50%, 61,8%, dan 161,8%, yang digunakan dalam teori Elliott Wave untuk memperkirakan panjang atau tinggi gelombang serta pergerakan harga selama fase koreksi, dan lain-lain.
Cara Menggunakan Indikator Elliott Wave di MT4 (MetaTrader4)
Menggunakan Teori Elliott Wave sebenarnya cukup mudah jika Anda memahami cara kerjanya dan pola-pola yang ada.
Jika Anda merasa kesulitan dengan pola-pola tersebut, Anda bisa memanfaatkan platform MetaTrader 4.
MT4 menyediakan indikator zig-zag yang bisa membantu Anda membaca pola dan arah pergerakan gelombang Elliott.
Caranya, pertama-tama unduh dan login ke MetaTrader 4. Kemudian, perhatikan pola gelombang impuls yang terbentuk di grafik.
Pastikan gelombang impuls 2 tidak melewati level tinggi atau rendah dari gelombang impuls 1.
Jika pola ini sesuai, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjual aset. Selain itu, pastikan level support berada di sekitar level 38,2%, 50%, atau 61,8%. Kemudian, Anda bisa menempatkan pending order di atas level support tersebut.
Contoh Penggunaan Elliott Wave dalam Trading
Nah, selanjutnya mari kita lihat bagaimana cara menggunakan Elliott Wave dalam trading forex. Ada 2 cara untuk melakukan trading menggunakan teori ini, yaitu dengan gelombang impuls dan gelombang koreksi.
Contoh 1:
Jika melihat pola pergerakan harga yang membentuk tren naik diikuti oleh tren turun atau koreksi, Anda dapat menentukan tren naik sebagai gelombang 1 dan tren turun sebagai gelombang 2.
Ingatlah aturan dasar dari teori Elliott Wave, yaitu gelombang 2 tidak akan pernah melewati level terendah dari gelombang 1 dalam gelombang impulsif, dan gelombang 2 dan 4 sering kali mengalami koreksi atau pembalikan harga yang bergerak naik.
Ketika Anda menggambar garis dan menemukan harga berada di sekitar level 50%, maka itu pertanda gelombang 3 segera muncul dengan pergerakan tren kuat. Ini waktu yang tepat untuk membeli.
Walaupun harga semakin naik pada gelombang 3, tetapi selalu penting untuk memperhitungkan risikonya.
Anda perlu menerapkan manajemen risiko dengan menetapkan stop loss pada level terendah yang berkaitan dengan Elliott Wave.
Ingat, gelombang 2 tidak akan pernah lebih rendah atau turun di bawah gelombang 1 dalam gelombang impulsif.
Contoh 2:
Cara kedua adalah memperhatikan gelombang korektif yang membentuk pola A-B-C. Pola ini adalah tipe “flat,” yang kemudian akan diikuti oleh munculnya gelombang impuls baru setelah gelombang C selesai.
Dalam hal ini, Anda bisa membuka posisi “sell” ketika melakukan trading forex, dan tetapkan titik stop loss di atas awal gelombang 4.
Pastikan stop loss ditempatkan sedikit di atas titik tersebut untuk menghindari kerugian jika prediksi Anda salah. Jika prediksi benar, maka Anda dapat mengikuti pergerakan turun dengan kuat.
Kelebihan dan Kekurangan Elliott Wave
Mudah dipelajari oleh trader pemula untuk memahami pergerakan pasar.
Dapat diterapkan pada berbagai jenis pasar, termasuk forex, komoditas, indeks, dan cryptocurrency.
Menggabungkan analisis teknikal dengan pemahaman tentang psikologi pasar untuk membantu trader memahami pergerakan harga.
Berguna bagi trader profesional dalam melihat dan menentukan peluang pasar.
Membantu trader memprediksi peluang keuntungan dan kerugian dengan lebih tepat.
Gelombang impulsif digunakan untuk mencari peluang saat tren berlangsung.
Gelombang korektif dapat membantu dalam mengidentifikasi pembalikan harga.
Kelebihan Elliott Wave
Teori ini tidak selalu dapat memberikan sinyal yang pasti tentang pergerakan harga di masa depan.
Memiliki banyak aturan dan panduan yang harus diikuti, yang dapat menjadi rumit bagi trader pemula.
Memahami seluruh sistem dengan benar memerlukan waktu dan studi yang intensif.
Kekurangan Elliott Wave
Rekomendasi Broker Teregulasi dan Terpercaya
Berikut beberapa rekomendasi broker teregulasi dan terpercaya:
Jika Anda ingin trading forex, saham, atau kripto. Anda bisa memilih dan buka akun broker terlebih dahulu berdasarkan rekomendasi di tabel di atas.
Baca artikel lainnya:
- Robot Trading Forex
- Hukum Forex Dalam Islam
- Perbedaan Forex dan Saham
- Exness vs FBS vs XM
- Hukum Trading Saham Dalam Islam