Dalam dunia trading, Contract for Difference (CFD) telah menjadi salah satu instrumen trading yang paling populer dan serbaguna di pasar keuangan global.
Sebagai produk derivatif, CFD menawarkan trader kesempatan unik untuk berspekulasi pada pergerakan harga aset tanpa harus memiliki aset tersebut secara fisik.
Dari forex, saham, indeks, komoditas hingga kripto, CFD membuka akses ke berbagai pasar dengan fleksibilitas yang luar biasa dan potensi keuntungan yang besar.
Tujuan utama artikel ini adalah untuk menjelaskan konsep dasar CFD, cara kerja instrumen ini, dan aspek-aspek penting yang perlu dipertimbangkan saat melakukan trading CFD.
Dengan pemahaman kuat tentang CFD, trader dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh pasar keuangan global dengan lebih efektif.
Kami memiliki halaman khusus yang membandingkan broker CFD terbaik. Klik tombol di bawah ini untuk mengeceknya.
Apa Itu CFD?
Contract for Difference (CFD) adalah instrumen keuangan derivatif yang memungkinkan trader untuk berspekulasi pada pergerakan harga aset tanpa perlu memiliki aset tersebut secara fisik.
CFD adalah kontrak antara trader dan broker untuk bertukar selisih harga antara saat kontrak dibuka dan ditutup.
Ada 4 jenis instrumen keuangan CFD, antara lain: forex, saham, indeks, dan kripto.
CFD Forex
Forex adalah kombinasi dua mata uang asing berbeda di mana nilai satu mata uang diukur terhadap mata uang lainnya. Mata uang dasar adalah mata uang pertama yang disebutkan dalam pasangan.
Sedangkan mata uang pembanding adalah mata uang kedua. Beberapa pasangan mata uang utama meliputi EUR/USD, USD/JPY, USD/CAD, AUD/CAD, NZD/USD, USD/CHF, dan GBP/JPY.
Studi Kasus Trading CFD Forex
Transaksi Sukses:
- Seorang trader membeli CFD pada pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1.1000.
- Harga EUR/USD naik menjadi 1.1050.
- Trader menjual CFD tersebut pada harga 1.1050, menghasilkan keuntungan sebesar 50 pips.
Transaksi Gagal:
- Seorang trader membeli CFD pada pasangan mata uang USD/JPY pada harga 110.00.
- Harga USD/JPY turun menjadi 109.50.
- Trader menjual CFD tersebut pada harga 109.50, mengalami kerugian sebesar 50 pips.
CFD Saham
Saham adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan atau korporasi.
Ketika seseorang membeli saham perusahaan, mereka pada dasarnya membeli bagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
Sebagai pemegang saham, investor berhak atas sebagian keuntungan perusahaan (biasanya dibayarkan dalam bentuk dividen) dan memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
Studi Kasus Trading CFD Saham
Transaksi Sukses:
- Seorang trader membeli CFD saham perusahaan XYZ dengan harga $50 per saham, dengan total 100 saham, sehingga total investasi adalah $5000.
- Harga saham XYZ naik menjadi $55 per saham dalam beberapa hari.
- Trader menjual CFD saham tersebut pada harga $55 per saham, sehingga total penerimaan dari penjualan adalah $5500.
- Keuntungan bersih dari transaksi ini adalah $500 ($5500 – $5000).
Transaksi Gagal:
- Seorang trader membeli CFD saham perusahaan ABC dengan harga $100 per saham, dengan total 50 saham, sehingga total investasi adalah $5000.
- Harga saham ABC turun menjadi $90 per saham dalam beberapa hari.
- Trader menjual CFD saham tersebut pada harga $90 per saham, sehingga total penerimaan dari penjualan adalah $4500.
- Kerugian bersih dari transaksi ini adalah $500 ($4500 – $5000).
CFD Indeks
Indeks adalah kinerja sekelompok saham pada suatu bursa. Melakukan trading indeks memungkinkan Anda untuk terlibat dalam kinerja ekonomi suatu negara secara keseluruhan atau bahkan hanya sektor ekonomi tertentu.
Misalnya, 3 indeks paling terkenal di Amerika Serikat adalah NASDAQ, Dow Jones, dan S&P 500. Sementara itu, indeks yang kurang terkenal seperti Wilshire 5000 mencakup seluruh saham yang diperdagangkan di pasar Amerika.
Studi Kasus Trading CFD Indeks Saham
Transaksi Sukses:
- Seorang trader membeli CFD indeks S&P 500 pada harga 4,000 poin.
- Harga S&P 500 naik menjadi 4,100 poin dalam beberapa hari.
- Trader menjual CFD S&P 500 tersebut pada harga 4,100 poin, menghasilkan keuntungan sebesar 100 poin.
Transaksi Gagal:
- Seorang trader membeli CFD indeks Dow Jones pada harga 35,000 poin.
- Harga Dow Jones turun menjadi 34,500 poin dalam beberapa hari.
- Trader menjual CFD Dow Jones tersebut pada harga 34,500 poin, mengalami kerugian sebesar 500 poin.
CFD Kripto
Cryptocurrency atau mata uang kripto, adalah jenis mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru.
Cryptocurrency beroperasi pada teknologi blockchain, yang merupakan buku besar terdistribusi yang mencatat semua transaksi yang terjadi di dalam jaringan.
Studi Kasus CFD Kripto
Transaksi Sukses:
- Seorang trader membeli CFD Bitcoin pada harga $40,000.
- Harga Bitcoin naik menjadi $45,000 dalam beberapa hari.
- Trader menjual CFD Bitcoin tersebut pada harga $45,000, menghasilkan keuntungan sebesar $5,000.
Transaksi Gagal:
- Seorang trader membeli CFD Ethereum pada harga $2,500.
- Harga Ethereum turun menjadi $2,200 dalam beberapa hari.
- Trader menjual CFD Ethereum tersebut pada harga $2,200, mengalami kerugian sebesar $300.
Perbedaan CFD
Berikut adalah tabel perbedaan antara CFD biasa, CFD Forex, CFD Saham, CFD Indeks, dan CFD Kripto:
Perlu dicatat bahwa istilah “CFD biasa” tidak secara khusus didefinisikan dalam industri keuangan.
Dalam konteks tabel ini, “CFD biasa” merujuk pada CFD yang dapat mencakup berbagai aset dasar seperti indeks, komoditas, atau instrumen keuangan lainnya.
Sebelum melakukan trading CFD, penting bagi trader untuk memahami karakteristik dan risiko dari masing-masing jenis CFD.
Sejarah Singkat CFD
CFD pertama kali diperkenalkan pada awal 1990-an di Inggris sebagai cara bagi investor ritel untuk melakukan trading saham dengan leverage.
Awalnya, CFD digunakan oleh hedge fund dan trader institusional sebagai alat hedging untuk melindungi portofolio mereka dari pergerakan harga yang merugikan.
Popularitas CFD kemudian menyebar ke trader ritel dan sekarang menjadi instrumen trading yang populer di seluruh dunia.
Pembukaan Posisi Long (Beli) dan Short (Jual) dalam CFD
Posisi Long: Jika seorang trader memprediksi bahwa harga aset akan naik, mereka akan membuka posisi long (membeli). Keuntungan diperoleh jika harga aset meningkat setelah posisi dibuka.
Posisi Short: Sebaliknya, jika trader memprediksi bahwa harga aset akan turun, mereka akan membuka posisi short (menjual). Keuntungan diperoleh jika harga aset turun setelah posisi dibuka.
Contoh Perhitungan Keuntungan dan Kerugian dalam Trading CFD
Contoh Posisi Long:
Asumsikan seorang trader membuka posisi long pada CFD saham XYZ dengan harga pembukaan $100 per saham, dengan volume 100 saham.
Jika harga saham XYZ naik menjadi $110, dan trader menutup posisi, keuntungan yang diperoleh adalah:
Keuntungan = (Harga Penutupan – Harga Pembukaan) x Volume
Keuntungan = ($110 – $100) x 100 saham = $1,000
Contoh Posisi Short:
Asumsikan seorang trader membuka posisi short pada CFD saham XYZ dengan harga pembukaan $100 per saham, dengan volume 100 saham.
Jika harga saham XYZ turun menjadi $90, dan trader menutup posisi, keuntungan yang diperoleh adalah:
Keuntungan = (Harga Pembukaan – Harga Penutupan) x Volume
Keuntungan = ($100 – $90) x 100 saham = $1,000
Kerugian:
Jika pergerakan harga tidak sesuai prediksi, maka trader akan mengalami kerugian. Misalnya, jika trader membuka posisi long pada saham XYZ dengan harga $100 dan harga saham turun menjadi $90 saat penutupan, kerugian yang dialami adalah:
Kerugian = ($90 – $100) x 100 saham = -$1,000
Perlu diperhatikan bahwa trading CFD juga melibatkan biaya tambahan seperti spread, komisi, dan biaya pembiayaan overnight, yang dapat mempengaruhi keuntungan atau kerugian akhir.
Trading CFD di Exness
Di Exness, Anda bisa melakukan trading CFD dengan mudah dengan deposit kecil.
Proses pendaftaran hanya beberapa menit saja, dan Anda bisa langsung trading aset CFD setelah melakukan deposit dana. Berikut caranya:
- Mendaftar dan mengisi formulir online lewat Financer.
- Unggah dan verifikasi data Anda.
- Lakukan deposit dana lewat transfer bank atau kartu kredit.
- Pilih mata uang asing dan beli.
Setelah membeli, Anda dapat menjual atau membeli kembali valuta asing kapan saja.
Kelebihan CFD
Leverage: CFD memungkinkan trader untuk mengakses leverage yang tinggi, yang berarti trader dapat mengontrol posisi yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil.
Akses Pasar yang Luas: CFD menawarkan akses ke berbagai pasar dan instrumen keuangan, termasuk saham, indeks, forex, komoditas, dan lainnya, semua dari satu platform trading.
Kemampuan untuk Short Selling: CFD memungkinkan trader untuk dengan mudah melakukan short selling, memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari pasar yang turun.
Biaya Rendah: Trading CFD sering kali melibatkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan trading saham tradisional, termasuk spread yang ketat dan komisi yang rendah.
Hedging: CFD dapat digunakan untuk melakukan hedging terhadap posisi yang ada, membantu mengurangi risiko portofolio.
Kekurangan CFD
Risiko Leverage: Penggunaan leverage yang tinggi dapat meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian yang signifikan.
Biaya Pembiayaan Overnight: Jika posisi CFD dipegang semalam, trader mungkin harus membayar biaya pembiayaan overnight, yang dapat mengurangi keuntungan atau meningkatkan kerugian.
Risiko Pasar: Seperti instrumen keuangan lainnya, CFD tunduk pada volatilitas pasar dan pergerakan harga yang tidak dapat diprediksi.
Kurangnya Hak Kepemilikan: Trader CFD tidak memiliki hak kepemilikan atas aset yang mendasari, sehingga mereka tidak berhak atas dividen atau hak suara.
Regulasi: Regulasi terhadap CFD bervariasi antar negara dan beberapa yurisdiksi memiliki pembatasan atau larangan terhadap trading CFD.
Tips Trading CFD
Berikut tips trading CFD
Pahami Pasar
Lakukan penelitian menyeluruh tentang pasar dan aset yang ingin Anda perdagangkan. Pemahaman yang baik tentang kondisi pasar dapat membantu Anda membuat keputusan trading yang lebih tepat.
Gunakan Stop Loss
Tentukan level stop loss untuk setiap transaksi. Ini akan membantu membatasi kerugian jika pasar bergerak melawan posisi Anda.
Tetapkan Limit Order
Gunakan limit order untuk menetapkan target keuntungan dan mengunci keuntungan saat target tercapai.
Gunakan Leverage dengan Bijak
Leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan tetapi juga meningkatkan risiko kerugian. Gunakan leverage secara hati-hati dan sesuaikan dengan toleransi risiko Anda. Bandingkan broker forex leverage tinggi di sini.
Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi investasi Anda dengan memperdagangkan berbagai jenis aset. Ini dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan portofolio.
Batasi Modal untuk Setiap Transaksi
Jangan meresikokan terlalu banyak modal pada satu transaksi. Sebagai aturan umum, jangan meresikokan lebih dari 1-2% dari total modal Anda pada satu transaksi.
Pantau Posisi Terbuka
Pantau posisi terbuka Anda secara berkala dan sesuaikan strategi Anda sesuai dengan kondisi pasar yang berubah.
Gunakan Analisis Teknikal dan Fundamental
Lakukan analisis pasar yang menyeluruh sebelum membuka posisi. Gunakan indikator teknikal dan analisis fundamental untuk membuat keputusan yang tepat.
Tetapkan Batas Kerugian Harian
Tentukan batas kerugian harian untuk menghindari kerugian besar dalam satu hari perdagangan.
Rencanakan Strategi Keluar
Sebelum membuka posisi, tentukan kapan Anda akan keluar dari perdagangan, baik untuk mengambil keuntungan atau membatasi kerugian.
Kontrol Emosi
Hindari membuat keputusan perdagangan berdasarkan emosi. Tetap tenang dan objektif dalam situasi apa pun.
Edukasi Diri Anda
Teruslah belajar dan mengasah pengetahuan Anda tentang trading CFD. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda dapat mengelola risiko.
Strategi Trading CFD yang Populer
1. Trading Jangka Pendek (Scalping)
Scalping adalah strategi trading yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil dengan membuka dan menutup posisi dalam waktu singkat, seringkali hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Scalper mengandalkan analisis teknis untuk mengidentifikasi peluang trading dan sering melakukan banyak transaksi dalam sehari.
2. Day Trading
Day trading melibatkan membuka dan menutup posisi dalam satu hari trading, menghindari risiko pergerakan harga semalam.
3. Swing Trading
Swing trading adalah pendekatan yang lebih jangka menengah di mana trader mencoba untuk mengambil keuntungan dari gelombang atau “swing” harga yang terjadi selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Swing trader menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk mengidentifikasi tren pasar dan titik masuk atau keluar yang potensial.
4. Hedging
Hedging adalah strategi yang digunakan untuk melindungi portofolio dari pergerakan harga yang merugikan.
Dalam konteks CFD, trader dapat membuka posisi yang berlawanan dengan posisi yang ada untuk mengurangi risiko kerugian.
Misalnya, jika trader memiliki posisi long pada saham tertentu, mereka dapat membuka posisi short pada CFD saham yang sama sebagai hedging.
5. Trading Berita
Trading berdasarkan berita ekonomi atau peristiwa penting, memanfaatkan volatilitas pasar yang dihasilkan oleh pengumuman tersebut.
Pentingnya Analisis Teknis dan Fundamental di CFD
1. Analisis Teknis
Analisis teknis menggunakan grafik dan indikator teknis untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.
Dalam trading CFD, analisis teknis sering digunakan oleh scalper dan swing trader untuk mengidentifikasi peluang trading berdasarkan tren pasar, level support dan resistance, dan momentum.
2. Analisis Fundamental
Analisis fundamental menggunakan penilaian faktor ekonomi, keuangan, dan politik yang dapat mempengaruhi harga aset.
Dalam trading CFD, analisis fundamental sering digunakan untuk menginformasikan keputusan trading jangka panjang, terutama dalam konteks hedging atau strategi berbasis event ekonomi.
Kombinasi analisis teknis dan fundamental dapat memberikan wawasan yang lebih lengkap tentang kondisi pasar dan membantu trader membuat keputusan trading yang lebih tepat.
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada strategi trading yang sempurna, dan setiap trader harus menyesuaikan pendekatan mereka.
Pengaruh Regulasi terhadap Trading CFD di Berbagai Negara
Regulasi memiliki peranan penting dalam trading CFD karena dapat memengaruhi keselamatan dana, transparansi, dan perlindungan investor. Berikut beberapa pengaruh regulasi terhadap trading CFD di berbagai negara:
1. Perlindungan Investor
Di negara-negara dengan regulasi ketat, seperti di Uni Eropa, AS, dan Australia, terdapat perlindungan investor yang lebih baik, seperti pemisahan dana klien dari dana operasional perusahaan dan kompensasi jika broker mengalami kebangkrutan.
2. Batasan Leverage
Beberapa regulator, seperti European Securities and Markets Authority (ESMA) di Eropa, telah membatasi leverage yang dapat ditawarkan kepada trader ritel untuk mengurangi risiko kerugian besar.
3. Transparansi
Regulasi memastikan bahwa broker CFD memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang risiko, biaya, dan kondisi trading.
4. Pengawasan dan Penegakan
Regulator melakukan pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah praktik curang dan memastikan bahwa broker mematuhi standar industri.
5. Akses Pasar
Di beberapa negara, regulasi mungkin membatasi atau melarang trading CFD untuk investor ritel karena risiko yang tinggi.
Aspek Pajak yang Perlu Diperhatikan oleh Trader CFD
Pajak atas keuntungan dari trading CFD dapat bervariasi tergantung pada negara tempat trader berdomisili. Berikut adalah beberapa aspek pajak yang perlu diperhatikan:
A. Pengenaan Pajak atas Keuntungan
Keuntungan dari trading CFD umumnya dikenai pajak sebagai penghasilan atau keuntungan modal, tergantung pada hukum pajak di negara tersebut.
B. Pemotongan Pajak atas Kerugian
Di beberapa negara, kerugian dari trading CFD dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak lainnya.
C. Pelaporan Pajak
Trader CFD bertanggung jawab untuk melaporkan keuntungan dan kerugian mereka kepada otoritas pajak dan membayar pajak yang sesuai.
D. Perbedaan Pajak Antar Negara
Aturan pajak dapat bervariasi secara signifikan antar negara, sehingga penting bagi trader untuk memahami kewajiban pajak mereka di negara tempat mereka berdomisili.
E. Konsultasi dengan Ahli Pajak
Mengingat kompleksitas hukum pajak, disarankan bagi trader untuk berkonsultasi dengan ahli pajak atau akuntan untuk mendapatkan nasihat yang tepat mengenai kewajiban pajak mereka.
Penting bagi trader CFD untuk memahami regulasi dan aspek pajak di negara mereka agar dapat trading dengan aman dan mematuhi hukum yang berlaku.
Buat akun FBS
Dengan FBS, Anda dapat melakukan trading CFD saham, forex, atau kripto dengan menyalin portofolio master trader yang sukses.
Trading CFD memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga naik maupun turun dengan membuka posisi beli (long) dan posisi jual (short).
Selain itu, CFD juga memanfaatkan leverage yang dapat meningkatkan potensi keuntungan.
Pajak Trading CFD di Indonesia
Pajak trading CFD di Indonesia masih berada dalam area yang cukup abu-abu karena belum adanya regulasi khusus yang mengatur secara detail tentang pajak atas keuntungan dari trading CFD.
Namun, berikut adalah beberapa poin umum yang dapat dipertimbangkan terkait perpajakan trading CFD di Indonesia:
1. Penghasilan Lainnya
Keuntungan yang diperoleh dari trading CFD biasanya dikategorikan sebagai “penghasilan lainnya” dan dapat dikenai pajak sesuai dengan tarif pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia.
2. Pelaporan SPT Tahunan
Trader yang mendapatkan keuntungan dari trading CFD diharuskan untuk melaporkan penghasilan tersebut dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan.
3. Pajak Penghasilan (PPh)
Tarif Pajak Penghasilan di Indonesia bersifat progresif, mulai dari 5% hingga 30%, tergantung pada besarnya penghasilan kena pajak yang diterima oleh individu dalam setahun pajak.
4. Kewajiban Pajak atas Transaksi Luar Negeri
Jika trading CFD dilakukan melalui broker luar negeri, trader mungkin perlu mempertimbangkan aspek pajak yang berlaku untuk transaksi lintas negara, termasuk potensi pajak atas penghasilan luar negeri.
Tanya Jawab Tentang CFD
Apa itu trading CFD?
Trading CFD (Contract for Difference) adalah bentuk perdagangan derivatif yang memungkinkan trader untuk berspekulasi pada pergerakan harga aset keuangan tanpa perlu memiliki aset tersebut secara fisik.
Dalam trading CFD, trader dan broker setuju untuk bertukar selisih harga antara saat kontrak dibuka dan ditutup. Keuntungan atau kerugian dihitung berdasarkan perbedaan harga ini.
Aset yang dapat diperdagangkan melalui CFD meliputi saham, indeks, mata uang (forex), komoditas, dan bahkan mata uang kripto.
Trader dapat membuka posisi long (membeli) jika mereka memprediksi harga akan naik, atau posisi short (menjual) jika mereka memprediksi harga akan turun.
Bagaimana cara kerja CFD?
CFD bekerja dengan memungkinkan trader untuk membuka posisi long (beli) jika mereka memprediksi harga aset akan naik, atau posisi short (jual) jika mereka memprediksi harga akan turun.
Keuntungan atau kerugian dihitung berdasarkan perbedaan harga antara pembukaan dan penutupan posisi.
Apakah saya dapat kehilangan di CFD?
Ya, karena penggunaan leverage, jadi Anda mungkin kehilangan lebih banyak uang daripada jumlah yang diinvestasikan. Namun, banyak broker menawarkan perlindungan saldo negatif untuk mencegah kerugian yang melebihi deposit awal trader.
Apa itu margin dalam trading CFD?
Margin adalah jumlah uang yang diperlukan untuk membuka dan mempertahankan posisi trading CFD. Margin dihitung berdasarkan persentase dari nilai total posisi dan tergantung pada leverage yang ditawarkan oleh broker.
Bagaimana saya memilih broker CFD yang tepat?
Pilihlah broker CFD yang diatur oleh otoritas keuangan terkemuka, menawarkan spread dan komisi yang kompetitif, menyediakan platform trading yang andal, dan menawarkan layanan pelanggan yang baik.
Pastikan juga untuk memeriksa fitur-fitur lain seperti instrumen trading yang tersedia, alat analisis, dan materi pendidikan.
Apakah trading CFD cocok untuk pemula?
Bagaimana cara memulai trading CFD?
Untuk memulai trading CFD, Anda perlu membuka akun dengan broker CFD, melakukan deposit, dan kemudian memilih aset yang ingin Anda perdagangkan.
Disarankan untuk memulai dengan akun demo untuk berlatih sebelum melakukan trading dengan uang sungguhan.
Apa itu leverage dalam trading CFD?
Leverage adalah alat yang memungkinkan trader untuk mengontrol posisi yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Namun, leverage juga meningkatkan risiko, sehingga penting untuk menggunakannya dengan hati-hati.
Apa itu spread dalam trading CFD?
Spread adalah selisih antara harga beli (ask) dan harga jual (bid) dari CFD. Spread merupakan salah satu biaya utama dalam trading CFD.
Rekomendasi Broker CFD Terbaik
Berikut beberapa rekomendasi broker CFD terbaik:
Jika Anda ingin trading CFD. Anda bisa memilih dan buka akun broker terlebih dahulu berdasarkan rekomendasi di tabel di atas.
Baca artikel lainnya:
- Broker CFD Terbaik
- Broker ECN Terbaik di Indonesia
- Broker Forex Spread Rendah
- Broker Forex Leverage Tinggi
- Aplikasi Trading Forex Terbaik di Indonesia