Cara Investasi Untuk Pemula
Memulai investasi bagi pemula tidaklah sulit! Pelajari cara investasi, risiko, jenis-jenis investasi, dan untung rugi investasi.
28 menit membaca | Investasi
Investasi sering dianggap rumit dan hanya untuk orang berpengalaman. Padahal, siapa pun bisa memulainya, termasuk pemula.
Dengan berinvestasi, uang Anda dapat bertumbuh dan membantu mencapai berbagai tujuan, seperti membeli rumah atau mempersiapkan dana pensiun.
Jika hanya disimpan di tabungan, uang Anda bisa kehilangan nilai karena inflasi. Sebaliknya, investasi melindungi nilai uang sekaligus memberikan peluang keuntungan.
Artikel ini dibuat akan membahas dasar-dasar investasi, jenis-jenisnya, manfaat, risiko, tips agar pemula bisa memulai dengan percaya diri. Mari mulai perjalanan investasi Anda!
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah kegiatan menanamkan uang dalam proyek, instrumen keuangan, atau perusahaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Orang yang melakukannya disebut investor, yang berharap memperoleh keuntungan setiap tahunnya.
Investasi dapat membantu membangun kekayaan dan merencanakan dana pensiun. Namun, banyak orang ragu karena takut rugi atau tertipu.
Padahal, pemerintah melalui lembaga seperti OJK dan BAPPEBTI telah mengawasi dan melindungi berbagai instrumen keuangan di Indonesia.
Sebelum berinvestasi, penting untuk memahami jenis-jenis investasi yang ada. Berikut penjelasannya.
Jenis Investasi
Dalam dunia investasi, jenis investasi dapat dibedakan berdasarkan jangka waktunya menjadi dua kategori, yaitu investasi jangka panjang dan jangka pendek.
Selain itu, jika dilihat dari cara pengawasannya terhadap perusahaan, investasi juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu investasi langsung dan tidak langsung. Berikut adalah penjelasannya:
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah aktivitas menyimpan uang yang dikelola untuk kurun waktu yang lama dengan tujuan menghasilkan keuntungan di masa depan.
Jenis investasi ini sangat cocok bagi mereka yang ingin menabung untuk keperluan jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun, biaya pernikahan, atau pendidikan anak.
Beberapa contoh investasi jangka panjang meliputi reksadana, saham, cryptocurrency, dan obligasi.
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah aktivitas menanamkan uang yang dikelola dalam waktu singkat, biasanya sekitar 1 hingga 3 tahun, di mana keuntungan dan dana tersebut bisa dicairkan dengan cepat.
Jenis investasi ini cocok untuk pemula atau mereka yang ingin menabung untuk kebutuhan jangka pendek, seperti pembayaran KPR rumah, membeli mobil, atau merencanakan liburan ke luar negeri.
Beberapa contoh investasi jangka pendek adalah deposito, obligasi, peer-to-peer lending, dan forex.
Investasi Langsung
Investasi langsung adalah aktivitas menanamkan uang ke dalam bisnis, baik yang baru maupun yang sudah berjalan, dengan investor secara aktif mengawasi dan mengelola usaha tersebut.
Dalam jenis investasi ini, investor memiliki aset perusahaan, baik dalam bentuk fisik seperti mesin dan gedung, maupun non-fisik seperti hak paten dan kekayaan intelektual lainnya.
Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung adalah aktivitas menanamkan uang dengan membeli surat berharga, seperti saham, tanpa perlu terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan atau mendirikan bisnis.
Keuntungan yang diperoleh investor biasanya berasal dari peningkatan nilai aset atau hasil jual beli surat berharga yang dikelola oleh pihak perantara. Jenis investasi ini sering dikenal sebagai investasi saham.
Tujuan Investasi
Dari penjelasan di atas, ada banyak hal yang melatarbelakangi kegiatan menanamkan modal, antara lain:
Mendapatkan pendapatan pasif.
Mempersiapkan dana untuk masa tua nanti.
Menghimpun dana untuk membeli rumah atau membiayai pendidikan anak di masa depan.
Mempertahankan nilai uang dari inflasi
Meninggalkan warisan untuk keluarga
Cara Investasi Bagi Pemula
Berikut cara investasi bagi pemula yang dapat Anda lakukan:
Manfaat Investasi
Selain memiliki tujuan, investasi juga memiliki banyak manfaat untuk investor, antara lain:
Membantu uang Anda berkembang seiring waktu, jauh lebih cepat dibandingkan menabung di bank. Keuntungan dari investasi bisa berupa dividen, bunga, atau kenaikan nilai aset.
Membantu melindungi nilai uang Anda agar tidak tergerus oleh inflasi. Beberapa jenis investasi, seperti saham atau emas, bahkan bisa mengalahkan inflasi.
Mempersiapkan dana pensiun di masa depan, sehingga Anda bisa hidup nyaman setelah pensiun tanpa bergantung pada pendapatan utama.
Anda bisa mendapatkan pendapatan pasif, seperti bunga, dividen, atau hasil sewa, tanpa harus bekerja terus-menerus.
Memungkinkan Anda untuk mendiversifikasi aset yang berarti menyebarkan risiko, sehingga jika satu investasi rugi, yang lain masih dapat memberi keuntungan.
Membantu Anda meraih tujuan besar, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau memulai bisnis dengan memanfaatkan waktu untuk memperoleh keuntungan lebih besar.
Risiko Investasi dan Cara Mengelola Risiko
nvestasi memang menawarkan potensi keuntungan, namun juga membawa risiko. Berikut risiko investasi menurut Economics Help yang bisa saja terjadi:
Risiko Investasi
Risiko Pasar: Nilai investasi bisa naik turun mengikuti pergerakan pasar yang tidak pasti.
Risiko Kredit: Jika perusahaan atau pemerintah yang Anda beri pinjaman gagal bayar, Anda bisa kehilangan uang.
Risiko Likuiditas: Beberapa investasi sulit dijual kembali dengan cepat yang bisa membuat Anda kesulitan jika perlu uang dalam waktu singkat.
Risiko Inflasi: Inflasi bisa mengurangi daya beli uang Anda, sehingga investasi yang tidak tumbuh cukup bisa tergerus oleh inflasi.
Risiko Suku Bunga: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi nilai investasi, terutama pada obligasi.
Risiko Mata Uang: Fluktuasi nilai tukar mata uang asing dapat memengaruhi hasil investasi, terutama untuk aset internasional.
Risiko Hukum dan Politik: Perubahan peraturan atau ketidakstabilan politik bisa mengurangi potensi keuntungan investasi.
Risiko Emiten: Faktor internal perusahaan seperti kebangkrutan atau perubahan manajemen dapat memengaruhi kinerja dan nilai saham perusahaan.
Cara Mengelola Risiko
Diversifikasi
Jangan menaruh semua uang di satu jenis investasi. Sebar investasi Anda ke berbagai aset untuk mengurangi risiko.
Pilih Investasi yang Tepat
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.
Lakukan Riset
Sebelum berinvestasi, pelajari dengan baik instrumen yang Anda pilih.
Berinvestasi untuk Jangka Panjang
Dengan berinvestasi jangka panjang, Anda bisa mengatasi fluktuasi pasar yang sementara.
Pantau Secara Berkala
Cek kinerja investasi Anda secara rutin dan buat perubahan jika diperlukan.
Setelah mengenal risiko-risiko yang bisa dialami investor, yuk kita cari tahu tipe investor.
Tipe Investor
Tipe investor terbagi 3, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Berikut penjelasannya:
1. Investor Konservatif
Investor konservatif adalah tipe individu yang menyukai profil risiko paling rendah. Istilahnya suka cari aman.
Individu yang termasuk dalam tipe ini hanya ingin menanamkan modal pada aset yang stabil, imbal hasil konsisten, dan tidak ingin rugi sama sekali.
Umumnya, yang masuk kategori ini adalah investor pemula yang baru tertarik untuk menanamkan modal.
2. Investor Moderat
Investor Moderat adalah tipe individu dengan profil risiko sedang. Individu ini masih bisa menerima naik turunnya hasil keuntungan.
Namun, investor ini masih tetap berhati-hati dalam memilih aset dan tidak terlalu berani mengambil risiko tinggi.
3. Investor Agresif
Investor agresif adalah tipe individu dengan profil risiko tinggi. Individi ini siap kalau asetnya berkurang demi hasil keuntungan tinggi juga.
Umumnya, orang yang tipe ini adalah investor yang sudah berpengalaman dan terbiasa dengan naik turunnya harga aset.
Bentuk Investasi
Ada berbagai jenis investasi yang bisa dipilih, tergantung pada tujuan dan tingkat risiko yang diinginkan. Berikut beberapa bentuk investasi yang umum:
Saham
Saham adalah bentuk investasi di mana Anda membeli kepemilikan dalam suatu perusahaan. Dengan membeli saham, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen. Namun, nilai saham bisa naik turun, sehingga ada risiko kerugian.
Bandingkan Broker SahamForex (Foreign Exchange)
Forex adalah pasar global untuk perdagangan mata uang. Dalam forex, Anda membeli dan menjual mata uang dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan jual.
Forex sangat likuid dan bisa dilakukan dalam jangka pendek. Namun, pasar forex sangat volatile dan berisiko tinggi, karena fluktuasi nilai tukar mata uang dipengaruhi banyak faktor ekonomi dan politik.
Bandingkan Broker ForexCryptocurrency
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang diperdagangkan secara online. Meski menjanjikan keuntungan besar, cryptocurrency memiliki volatilitas yang tinggi, sehingga risikonya juga cukup besar.
Aset kripto paling terkenal di dunia adalah Bitcoin. Nilai Bitcoin didasarkan pada teknologi itu sendiri dan kepercayaan investor.
Beberapa negara dan perusahaan telah menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran yang sah. Saat ini, Bitcoin disebut emas digital.
Kripto dibeli lewat cryptocurrency exchange, seperti Bybit, PrimeXBT atau Tokocrypto dan disimpan di software atau hardwallet.
Bandingkan Cryptocurrency ExchangeDeposito
Deposito adalah investasi yang melibatkan penempatan uang di bank dengan bunga tetap selama periode tertentu. Risiko investasi ini rendah, namun keuntungan yang didapat juga relatif kecil dibandingkan jenis investasi lainnya. Saat ini, rekening tabungan umumnya telah memiliki fitur deposito.
Bandingkan Rekening TabunganP2P Lending (Peer-to-Peer Lending)
P2P lending adalah platform yang memungkinkan Anda untuk meminjamkan uang langsung kepada individu atau bisnis kecil tanpa melalui bank. Sebagai pemberi pinjaman, Anda akan mendapatkan bunga dari pinjaman tersebut.
P2P lending menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada deposito atau obligasi, tetapi ada risiko peminjam gagal bayar. Sebaiknya pilih platform P2P lending yang terpercaya dan memiliki perlindungan untuk investor.
Mulai Investasi P2P LendingObligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Sebagai pemegang obligasi, Anda akan menerima bunga secara berkala dan uang pokok pada waktu yang ditentukan. Risiko obligasi relatif lebih rendah dibandingkan saham, tetapi tidak ada jaminan keuntungan.
Reksa Dana
Reksa dana adalah investasi kolektif, di mana dana dari banyak investor dikelola oleh manajer investasi untuk membeli saham, obligasi, atau instrumen lainnya. Reksa dana cocok untuk pemula karena memungkinkan diversifikasi investasi dengan modal yang lebih kecil.
Emas
Investasi emas adalah salah satu bentuk investasi yang banyak dipilih karena nilainya yang cenderung stabil dan tahan terhadap inflasi. Emas bisa berupa logam mulia atau sertifikat emas yang bisa diperdagangkan.
Properti
Investasi properti melibatkan pembelian tanah atau bangunan untuk dijual kembali atau disewakan. Keuntungan diperoleh dari kenaikan harga properti atau penghasilan pasif dari sewa. Namun, investasi properti membutuhkan modal yang besar dan pemeliharaan.
Persentase Keuntungan Investasi
Secara teori, tidak ada batasan berapa banyak yang bisa diperoleh dari berinvestasi.
Namun, tentu saja ada persentase keuntungan yang dapat dicapai oleh kebanyakan orang jika mereka berinvestasi secara konsisten.
Oleh karena itu, hampir setiap aset investasi harus memberikan keuntungan kepada investor agar semakin banyak orang yang ingin berinvestasi.
Berikut persentase keuntungan investasi aset yang telah disesuaikan dengan laju inflasi:
Aset Investasi | Persentase Keuntungan (Perkiraan) |
---|---|
Deposito | 3-4% per tahun |
Cryptocurrency | 100% per tahun |
Forex | 12-14% per tahun |
Saham | 10% per tahun |
Obligasi | 5,95% per tahun |
Reksadana | 7-8% per tahun |
Emas | 11-12% per tahun |
Properti | 10-20 per tahun |
Peer to Peer Lending | 20-30% per tahun |
Penting untuk diingat bahwa persentase keuntungan di atas bukan indikator keuntungan yang akan Anda peroleh di masa depan. Apapun aset investasi yang Anda investasikan akan selalu ada risiko yang terjadi ke depannya.
Semakin besar keuntungan yang Anda harapkan, maka semakin besar juga risiko yang menyertai aset tersebut.
Investasi Dimana?
Financer membandingkan berbagai platform investasi terbaik di Indonesia.
Dari hasil pengamatan kami, setiap platform memiliki perbedaan dalam biaya, fitur, dan keuntungan yang ditawarkan.
Pilih broker sesuai kebutuhan Anda dan seberapa sering Anda melakukan trading.
Anda juga bisa melihat dan membandingkan berbagai platform investasi terbaik dengan mengklik tombol di bawah ini.
Broker | Minimum Deposit | Spread | Leverage | Biaya Penarikan Dana | Platform Trading | Regulasi | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
#1 | Exness | $10 | 0.1 pips | 1:2000 | Tidak ada | Aplikasi Exness, MT4, dan MT5 | CBCS, CySEC, FCA, FSA, FSC, FSCA, CMA | Buat Akun |
#2 | IUX | $10 | 0 pips | 1:3000 | Tidak ada | MT5, IUX Web Trade, dan IUX App Trade | FSC, FSA, dan ASIC | Buat Akun |
#3 | FBS | $5 | 0.7 pips | 1:3000 | Tidak ada | Aplikasi FBS trader, MT4 dan MT5 | ASIC, CySEC, IFCA, FSCA | Buat Akun |
#4 | FxPro | $50 | 0 pips | 1:300 | Tidak ada | FxPro Edge, MT4, MT5, dan cTrader. | CySEC, FSCA, FCA, dan SCB | Buat Akun |
#5 | XM | $5 | 0.8 pips | 1:1000 | Tidak ada | Aplikasi XM, MT4, dan MT5 | FSC, CySec, ASIC, FCA, DFSA | Buat Akun |
#6 | MIFX | Rp400,000 | 0.2 pips | 1:100 | Tidak ada | Aplikasi MIFX, MT4, dan MT5 | BAPPEBTI | Buat Akun |
#7 | OctaFx | $25 | 0.6 pips | 1:1000 | Tidak ada | Aplikasi OctaTrader, MT4, dan MT5 | CySEC, MISA, dan FSCA | Buat Akun |
#8 | Markets.com | $20 | 0.1 pips | 1:300 | Tidak ada | Aplikasi Markets.com, MT4, MT5, dan Webtrader | ASIC, CySEC, FSCA, FCA, FSA, dan FSC Global | Buat Akun |
#9 | FXGT.com | $5 | 0 pips | 1:1000 | Tidak ada | MT4, MT5, dan Webtrader | FSCA, FSA, VFSC, dan CySEC untuk trader institusional | Buat Akun |
#10 | IronFx | $100 | 0 Pips | 1:1000 | Tidak ada | MT4, WebTrader, dan TradeCopier | FCA, CySEC, dan FSCA | Buat Akun |
#11 | AMarkets | $10 | 0.2 pips | 1:3000 | Tidak ada | MT4, MT5, Webtrader, dan AMarkets App | MISA, FSC CA, SVG FSA | Buat Akun |
#12 | Markets4you | $10 | 0.1 pips | 1:4000 | Tidak ada | MT4, MT5, WebTrader, dan Aplikasi Markets4you | BVI FSC | Buat Akun |
Rajin Investasi Pangkal Kaya
Dalam berinvestasi, tidak ada jaminan pasti bahwa Anda akan selalu untung atau rugi.
Bahkan aset yang menguntungkan pun bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami seluk-beluk investasi terlebih dahulu.
Namun, yang pasti rajin investasi pangkal kaya. Fokuslah pada proses belajar dan pengalaman dan pada akhirnya keuntungan akan datang dengan sendirinya.
Jangan lupa untuk mengatur keuangan harian Anda agar semua aspek keuangan tetap seimbang dan stabil.
Untuk memulai, tidak perlu terlalu banyak berpikir atau khawatir. Seperti slogan Nike, Just Do It! Lakukan saja!
Komentar
Belum masuk